TELAH DIBUKA UJIAN KEJAR PAKET A, B DAN C SELURUH INDONESIA, RESMI. INFORMASINYA DI SINI
Diberdayakan oleh Blogger.

Kumpulan Video Pembelajaran

PEMBELAJARAN PAIKEM GEMBROT

PAIKEM GEMBROT, yang artinya Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan Gembira dan Berbobot )

Pada saat ini pembelajaran PAKEM yang di gembar - gemborkan para pemimpin dunia pendidikan Indonesia yang sebenarnya bukan ide dari negara kita, melainkan Program
Managing Basic Education atau (MBE), yang didukung dan didanai oleh USAID, bertujuan meningkatkan mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan dasar dalam rangka desentralisasi pemerintahan.



Programini dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota, dengan mengembangkan praktik-praktik yang baik yang sudah ada. Program juga mendorong pengembangan dan diseminasi praktik yang baik serta gagasan-gagasan lain di tingkat kabupaten/kota. Praktik-praktik ini meliputi:•Pengelolaan Sumber Daya, khususnya Fasilitas dan Pegawai.•Pendanaan Sekolah secara langsung untuk menunjang Manajemen Berbasis Sekolah.•Manajeman Berbasis Sekolah (MBS) dan Peran Serta Masyarakat (PSM).
Namun para pemerhati pendidikan banyak melakukan perkembangan yaitu dengan mencetuskan PAIKEM GEMBROT, yang artinya Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan Gembira dan Berbobot )
Ini menjawab persoalan dari pararekan guru yang banyak menanggapi dari PAKEM, para guru banyak bertanya bagaimana bisa kalau kita dikejar oleh alokasi waktu dan siswa yang malas dalam belajar. Disini dituntut bukan hanya kreasi dari guru tetapi Inovasi guru dalam mengatur siswa dan alokasi waktu tersebut dengan kondisi siswa dan sekolah serta lingkungan masyarakat.

KETIKA ANAK DIAJARKAN KEBERSIHAN

Sudahkah Kita Lakukan?



Ketika siswa di dalam kelas maupun disekolah, diajarkan dan dipraktekkan bahwa pentingnya suatu kebersihan di dalam diri dan lingkungan kita, maka itu akan berdampak kepada sekala aspek kehidupan siswa. Tidak kita pungkiri bahwa kegiatan pembelajaran yang berfokus kepada kebersihan akan sia - sia apabila siswa tersebut tidak mengaplikasikan dirinya akan kebersihan tersebut.




Kegiatan pembelajaran dini tentang kebersihan akan berdampak kepada hati yang bersih, belajar yang bersih - bersih, sekolah yang bersih, ibadah yang tenang dan bertingkah laku baik dan bersih ( tidak nakal dan jorok ).
Itulah dampak dari pengaruh pembelajaran guru yang kosisten kepada kebersihan dan peduli terhadap lingkungan.
Saya mengajak para guru, MARI KITA CIPTAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH YANG BERSIH, RUANG BELAJAR YANG BERSIH, AKAN BERDAMPAK KEPADA HASIL PEMBELAJARAN YANG BERSIH PULA.

TIDAK DISIPLIN BUKAN SUATU KEBANGGAAN



Siswa - siswi akan merasa bertanggung jawab apabila ditanamkan kemandirian dan kedisiplinan di dalam pembelajaran, dan merasa sangat rugi apabila dirinya tidak disiplin. Banyak alasan para siswa pada saat ini apabila terlambat ke sekolah, ada yang mengatasnamakan orang tua, macet dijalan, adik telat bangun dalan lain - lainnya.
Hal ini tidak akan terjadi apabila di suatu sekolah di terapkan sistem kedisiplinan siswa. Jumlah siswa yang telat akan turun drastis ( berkurang ) dari hari - hari sebelumnya. Namun hal itu berpulang kepada manajemen sekolah tersebut, lemah tidaknya sistem pengawasan dari pimpinan agar tidak terjadi keterlambatan.

Apabila pengawasan telah dilakukan, namun masih terjadi lagi ketrelambatan, siap yang disalahkan, apakah kurang ketat disiplin disekolah ?, atau kurangnya kesadaran orang tua akan peraturan disekolah.
Mari sama - sama kita ciptakan sekolah sebagai wadah untuk mendidik dan membina siswa menjadi seorang yang berguna untuk dirinya dan masyarakat serta bangsanya.

PENTINGNYA PATRIOTISME DALAM PEMBELAJARAN


Hari ini, senin 28 Maret 2009


Kegiatan disekolah yaitu Upacara Bendera
Upacara bendera dilakukan untuk menanamkan sikap patriotisme di dalam diri siswa/i, namun kebanyakan hal ini tidak disadari oleh sebahagian dari pendidik, mereka beranggapan bahwa kegiatan ini hanya seremonial saja yang harus dilakukan pada setiap seninnya.
Siswa dilatih untuk bertanggung jawab dalam menjalankan kewajibannya sebagai petugas dan peserta upacara, sekaligus untuk menyadari dan menghargai nilai - nilai perjuangan di dalam pembelajaran. Hal ini juga melatih disiplin, ketegasan, kepemimpinan dan patuh kepada peraturan. Hal ini tidak dibatasi oleh mendekatnya ujian siswa.



APA ITU SUPERVISI SEKOLAH

Pelayanan Supervisi Sekolah

Supervisor pengajaran menurut Sergiovani dan Starratt ( 1983 ) seharusnya membantu dalam perbaikan pengajaran. Namun pada kenyataannya supervisor pengajaran bekerja lebih menekan kepada tanggung jawab administratif guru, sedangkan disisi lain para guru menginginkan bantuan langsung untuk memperbaiki pengajaran. Oleh karena itu supervisor yang diharapkan adalah yang dapat mengkombinasikan tanggung jawab supervisi dan administratif untuk mencapai tujuan yang lebih luas dari pada yang terdapat pada level kelas. Pengalaman menunjukan bahwa sistem supervisi dan penilaian guru cendrung bersifat pemeriksaan administratif sebagai pegawai dari pada sebagai guru.
Kinerja guru banyak dinilai dari aspek administratif, sedangkan penilaian sebagai fungsional yang bersifat pedagogis kurang mendapat penilaian.
Penilaian dan pengawasan yang terlalu administratif tdak akan dapat memberikan motivasi para guru untuk melaksanakan tugas pedagogisnya. Disini para guru hanya menyiapkan bukti - bukti administratif bukan seperti kenyataan di dalam dokumen yang dibuat oleh si guru.
Karena itu di samping pengawasan administratif para guru sebenarnya juga membutuhkan supervisi dan bimbingan untuk mewujudkan kinerja profesionalnya secara lebih efektif dan terukur. Artinya proses pelayanan pedidikan yang dilakukan oleh guru tidak semu tetapi konkrit mencapai hasil. Program supervisi adalah program pengembangan staf. kegiatan ini dirancang dengan tema - tema yang bekisar kepada penyajian informasi tentang jenis pendekatan untuk membantu guru memahami informasi, mengaplikasikan pemahaman pengajaran dan memahami tingkat pengetahuan serta integrasi nilai dan sikap.

Ada empat faktor kritis yang dapat diperbaiki dalam pengajaran melalui kegiatan pengembangan staf, yaitu :
1. Pengertian dan pemahaman guru terhadap tujuan
2. Persepsi siswa terhadap guru
3. Penguasaan bahan mata pelajaran oleh guru
4. Penguasaan guru oleh teknik - teknik mengajar.

Dengan bantuan supervisi para guru akan lebih mengetahui bagaimana mengembangkan mata pelajaran utama menjadi tanggung jawabnya, dan mendemontrasikan dengan baik pekerjaannya.Sejalan dengan hal itu tampak supervisi adalah suatu proses melakuakn pendekatan yang fleksibel atau tidak kaku, bukan antara atasan dan bawahan tetapi kemitraan dalam arti interaksi profesi kependidikan.
Berkaitan dengan pendekatan dalam supervisi ini ada tiga kategori pola yang umum dilakukan, yaitu:
1. Pendekatan tradisional dan tanggung jawab administrasi
2. Pendekatan informal dan tanggung jawab guru
3. Pendekatan intermediate dan tanggung jawab supervisi.

Ketiga pendekatan itu akan menggambarkan hasil supervisi yang profesional, yaitu guru berpartisipasi dalam jabatan profesionalnya, mendapat pengalaman yang beragam, berperan aktif ( mengkontruksi, menyusun bahan, ide dan prilaku ), memberi bantuan timbal balik pada guru lain, dan memilih atau menentukan tujuan dengan baik.
Pada perakteknya tugas supervisi bukanlah pekerjaan inspeksi tetapi menggunakan sejumlah teknik atau pendekatan dalam memberikan dorongan dan bantuan karena guru memerlukan bantuan profesional langsung dari ahlinya untuk memperbaiki pengajaran.
Dari uraian di atas menunjukan bahwa pekerjaan supervisi adalah melakukan pengembangan staf dan pendidikan dalam jabatan untuk membantu guru dan personel sekolah dalam memahami pekerjaannya dan mendapat informasi baru dalam pengembangan jabatan. Pekerjaan supervisi merupakan kebutuhan bagi setiap guru sebagai penyegaran melaksanakan tugas pengajaran dengan efektif bukan sebagai momok ( hantu ) yang selalu menghantui guru dalam melengkapi administrasi.
Sekolah dan para guru memerlukan pembenahan dalam pekerjaannya, kebutuhan perbaikan manajemen sekolah, dan perbaikan pengajaran yang dilakukan oleh para ahli yang dapat diandalkan.

PERAN PELAYANAN KONSELING DALAM SEKOLAH

Pelayanan Konseling

Konselor sebagai bagian intergral dari sekolah memiliki peran yang cukup penting berkaitan dengan peningkatan mutu sekolah. Oleh karena itu tugas konseling di sekolah diharapkan pada berbagai persoalan secara empirik. Hasil dari berbagai penilitian menunjukan bahwa dari pengalaman dari berbagai sekolah baik negeri, swasta maupun suatu pendidikan yang mewah merasa keberadaan konselor belum memberikan keberadaan yang cukup berarti. Sebaliknya malah mereka merasa konselor merupakan suatu hal yang mobazir sehingga disekolah tersebut tetap berada pada level yang rendah.
Di samping itu keberadaan konselor yang tidak memiliki tupoksi yang jelas serta pengalaman dan latar belakang kejiwaan yang cukup memadahai dalam memahami kejiwaan siswa juga merupakan hal yang amat mubazir dalam mendukung pembelajaran sekolah.
Kalau kita kaji dalam struktur sekolah yang mementingkan mutu dari siswa dan guru, maka diadakanlah suatu lembaga konseling yang nantinya membantu manajemen dalam mengayomi dan membimbing siswa yang tidak saja yang selalu dalam permasalahan akademik semata.
Dengan demikian yang sanat mendasar dari konselor adalah memahami dan membantu siswa. Pekerjaan ini tentu membutuhkan keahlian. Konselor perlu mengetahui tingkat kecerdasan siswa agar ia benar - benar dapat menolong mereka dalam belajar.
Ada dua penekanan penting yang dapat dimaknai dari tugas konselor, yaitu kapasitas umum yang meliputi kecerdasan merespon setiap stimulus dan kemampuan memecahkan masalah dengan kapasitas khusus yang dikenal sebagai bakat ( aptitude ), yang kedua yaitu kecerdasan praktis. Kecerdasan praktis sering disebut dengan keterampilan dan dapat diartikan pula dengan kecerdasan organisasi atau akal sehat, yaitu keterampilan memecahkan aneka masalahsehari - hari tanpa benar - benar megetahui bagaimana solusi dapat dicapai.
Para konselor harus menempatkan diri untuk tidak terintimidasi oleh daftar kecerdasan dia atas karena tidak ada sesuatu yang mutlak bagi manusia. Sejumlah bukti kuat yang terus meningkat menunjuka bahwa kecerdasan dapat diajarkan, walaupun tetap muncul argumentasi - argumentasi penaruh genetis dan berbeda dari setiap orang.
Sekarang suatu dilema yang membukan ata kita sebagai pendidik akan fungsi dari seorang konselor, disamping itu juga diharapkan kepada setiap konselor yang ada pada sekolah agar benar - benar memahami tupoksi sebagai konseling di sekolah. Hal ini banyak metode yang harus dilakukan, yaitu dengan menjiwai dari psikologi anak, dan meruncingkan pengetahuan dibidang pendidikan.
Kebanyakan konselor tidak banyak yang mengetahuai tentang dunia pendidikan, ia hanya bermodalkan kopetensi akademik yang dipelajarinya, hal ini salah, karena di dunia nyata pendidikan berbeda dengan dunia teori dalam menyikapi belajar anak. Karena pendidikan banyak yang mempengaruhi siswa dalam belajar.....

MENCIPTAKAN LIGKUNGAN SEKOLAH YANG SEHAT

Lingkungan Sekolah Yang sehat

Lingkungan sekolah mencakup elemen - elemen dalam masyarakat luas yang dapat mempengaruhi sekolah. Elemen - elemen ini dikelompokan ke dalam segmen demografi, ekonomi, politik, hukum , sosial budaya dan teknologi. Lingkungan sekolah adalah sekelompok faktor - faktor yang memepengaruhi sekolah, seperti masyarakat sekolah, masyarakat disekitar sekolah, pemerintah yang memfasilitasi sekolah, pelayanan belajar dan hal - hal yang berkaitan dengan manajemen sekolah.
Secara keseluruhan interaksi berbagai faktor tersebut dapat menentukan apakah sekolah itu bermutu atau tidak. Tantangan sebuah sekolah adalah bagaimana menentukan standar mutu yang kompetitif dan dapat diterima oleh pasar. Kemudian sekolah juga harus dapat mempertahankan diri dari pengaruh - pengaruh bebeapa faktor yang negarif sehingga mutu tetap terjaga.

Semakin baik sekolah dapat mempengaruhi lingkungannya ke arah mutu yang ditentukan, akan semakin besar pula kemampuan sekolah mempertahankan mutu dan mempertahankan diri dari pengaruh faktor - faktor lingkungan, terutama yang bersfa negatif.
Lingkungan sekolah sebagai lembaga layanan pendidikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Karena itu kepala sekolah sebagai menejer pendidikan dituntut untuk mampu memberdayakan seluruh potensi sekolah, kemudian bertanggung jawab atas operasional keseluruhan komponen sekolah dan meningkatkan mutu layanan belajar dan mutu hasil belajar yang berorientasi kepada pemakai, baik siswa, masyarakat, pemerintah maupun industri atau dunia usaha.
Sedangkan pekerjaan pendidik dalam lingkungan sekolah adalah merancang suatu lingkungan yang sangat terorganisasi untuk meningkatkan keunggulan gradual kompetensi dasar dalam hal membaca, menulis, menghitung dan memproses ilmu pengetahuan.

SD SMP NAMIRA MANASIK HAJI

PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DENGAN METODE KOPETENSI


Pemebelajaran berbasis interaktif dilakukan bukan semata hanya bertujuan nilai dari siswa, melainkan penerapan yang dilakukan oleh siswa dalam perbuatan dan tingkah laku di lingkungannya. Oleh karena itu saya ( pak Goen ) mempercepat pembahasan materi pembelajaran, sehingga saya dapat mengexplorasikan seluruh materi pembahasan dalam satu tahun dalam bentuk peraktek.
Hal ini saya lakukan dikarenakan bahwa hasil penelitian atau analisa saya di sekolah, membuktikan anak sekarang lebih cendrung kepada pembelajaran bersifat peraktek ketimbang mendengarkan guru BERCUAP - CUAP DI DALAM KELAS, yang hasilnya hampir seluruh siswa dikelas mengalami kejenuhan dalam menalar pembelajaran oleh si guru, apalagi letak jam pelajaran di akhir ( waktu siswa telah lelah dan mengantuk ).







Kebanyakan hal ini jarang dilakukan oleh banyaak guru terutama guru negeri ( maaf bukan maksud memojokan profesi guru negeri ) hal ini banyak saya lihat, mungkin karena kurangnya: pengawasan, sumber belajar, dana dan lain sebagainya.
Kegiatan manasik haji dilakukan dengan metode sistem among, yaitu suatu sistem yang dilakukan tidak berharap langsung kepada si guru, melainkan pengembangan penalaran siswa dari penjelasan awal dari si guru, sehingga simurid dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan dengan program yang sama tetapi dengan jenjang kelas yang lebih rendah ( adik kelas ), dalam hal ini pembimbing siswa dalam melakukan manasik haji dibimbing oleh siswa senior ( smp ).
Hal ini juga di lakukan bukan hanya dalam satu bidang pembelajara melanikan di beberapa bidang pembelajaran lainnya.

APA ITU KOMITE SEKOLAH ?

DASAR TERBENTUKNYA KOMITE SEKOLAH

Awal terbentuknya komite sekolah berdasarkan atas Keputusan Mentri Pendidikan Nasional No. 014/ U/ 2002 tanggal 2 April 2002 maka Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan ( BP3 ) dinyatakan tidak berlaku lagi. Sebagai gantinya pada tingkat satuan dapat dibentuk komite seklah atas prakarsa masyarakat. UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 56 ayat 3 menyatakan bahwa komite sekolah/ madrasah sebagai lembagamandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. Jadi, komite sekolah/ madrasah berada pada tingkat satuan pendidikan.
Karena itu sekolah harus mampu meyakinkan orang tua, pemerintah setempat, dunia usaha dan masyarakat pada umumnya bahwa sekolah itu dapat dipercaya. Dengan demikian sekolah pada tataran teknis perlu mengembangkan kemampuan menganalisis biaya sekolah yang berkorelasi signifikan terhadap mutu pendidikan yang diperolehnya.

Komite sekolah di suatu sekolah tetap eksis, namun fungsi, tugas, maupun tanggung jawabnya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Peran komite sekolah bukan hanya sebatas pada mobilisasi sumbangan, dan mengawasi pelaksanaan pendidikan. Esensi dari partisipasi komite sekolah adalah meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan perancanaan sekolah yang dapat merubah pola piker, keterampilan dan distribusi kewenangan atas individual dan masyarakat yang dapat memperluas kapasitas manusia meningkatkan taraf hidup dalam sistem manajemen pemberdayaan sekolah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efesiansi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah, maupun luar sekolah. Nama dan ruang lingkup lewenangan ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing – masing satuan pendidikan, seperti kmite sekolah, komite pendidikan, komite pendidikan luar sekolah, dewan sekolah, majelis sekolah, majelis madrasah, momite TK, atau nama lain yang sesuai dengan criteria pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan sekolah dengan focus pemenuhan mutu yang kompetitif.

APA TUGAS DAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH ?

Peran aktif dewan pendidikan, dewan sekolah, maupun komite sekolah/ madrasah diperlukan untuk memberi dukungan ( supporting agency ) dan memenuhi kebutuhan sekolah, pertimbangan pengambilan keputusan, pengawasan manajemen sekolah, mediator antar pemerintah dengan masyarakat, dan lain sebagainya secara teransparan dan demokratis serta etika yang kuat.
Bdan ini bukanlah sebagai institusi perpanjangan tangan dinas pendidikan untuk melaksanakan keinginan dinas pendidikan. Akan tetapi badan ini merupakan suatu institusi yang mandiri bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dengan mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan.
Besarnya peran orang tua dan partisipasi masyarakat melalui badan ini dalam mengelola implementasinya harus sesuai dengan aturan main yang berlaku dalam proses

pembentukan komiter sekolah tersebut, dan bukan berjalan menurut selera orang – orang yang ada dalam badan tersebut. Keikutsertaan ini memang di samping membawa dampak positif dapat juga membawa dampak negatif.
Agar tidak tumpang tindih wewenang dan bentuk partisipasi masing – masing maka perlu dibentuk/ dibuat aturan main kapan komite sekolah/ madrasah, dewan pendidikan dan masyarakat dapat mengambil sikap untuk melakukan tindakan dan kapan pula harus menjaga jarak.
Tugas dan fungsi utama badan in dapat memberikan masukan, pertimbangan ( advisory agency ), dan rekomendasi pada satuan pendidikan mengenai:
1.Kebijakan dan program pendidikan.
2.Rencana anggaran pendidikan dan belanja sekolah ( RAPBS )
3.Kreteria tenaga kependidikan
4.Kreteria kinerja satuan pendidikan
5.Kreteria fasilitas pendidikan
6.Hal – hal yang terkait dengan pendidikan.

Konsekuensi dari tindakan advisory ini maka badan tersebut secara sesungguhnya ikut mencari solusi dan mengatasi berbagai problemática untuk memenuhi target yang ditentukan.


ASOSIASI GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Di samping dewan pendidikan, dewan sekolah dan komite sekolah masih ada organisasi yang dapat memberikan kontribusi significan bagi satuan pendidikan, yaitu asosiasi profesi. Organisasi atau asosiasi gru dan tenaga kependidikan hádala representasi para guru dan tenaga kependidikan menyalurkan aspirasinya pada pihak terkait. Asosiasi ini pada hakikatnya merupakan wadah rasa kejawatan para guru untuk melakukan kegiatan bersama dalam mencapai kepentingan dan tujuan bersama mencakup kepentingan nasional, kesejahteraan dan profesional guru.

Beberapa alasan yang perlu dipertimbangkan dalam membuat asosiasi guru menjadi kyat yaitu pimpinan asosiasi guru harus percata bahwa lembaga asosiasi itu secara spesifik ada dan diyakini dapat 
membuat seseorang menjadi guru yang baik serta menentukan persyaratan bagi pelaksanaan pelatihan ( training ) khusus untuk seluruh guru.
Program asosiasi profesi ini menjadi kontrol terhadap profesi kependidikan dalam hal kualifikasi dan peningkatan kemampuan profesional dengan membuka ruang yang cukup untuk menciptakan kondisi kreatif yang membuat guru maupun tenagakependidikan lanilla berkemampuan tinggi berdasarkan profesi.
Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ) misalnya sebagai statu asosiasi profesi perlu melaksanakan training profesi untuk meningkatkan koalitas anggota dan pengakuan masyarakat maupun pemerintah. Training sebagai upaya memfasilitasi peningkatan koalitas. Training mengacu kepada fungís organisasi yang diarahkan untuk memastikan kontribusi individu dapat dimaksimalkan melalui pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tepat






Kata Kunci/ keyword Terkait dengan artikel ini :  guru, profesi guru, guru profesional, 2010 guru, tunjangan guru, calon guru, profesionalisme guru, tugas guru, pengertian guru, tunjangan profesi guru, info guru, syarat guru, tunjangan fungsional guru, pengembangan guru, portofolio guru, nrg guru, jurnal guru, kompetensi guru profesional, ptk guru, undang-undang guru, dana sertifikasi guru, guru yang profesional, pp guru, chord himne guru, kualifikasi guru, tunjangan guru 2010, evaluasi guru, cara menjadi guru, puisi perpisahan guru, menjadi guru profesional, sertivikasi guru, kesejahteraan guru, profesionalitas guru, sertifikasi guru sma, kewajiban guru, batara guru, apa itu guru, sertifikat guru, karangan jasa guru, guru sebagai profesi, puisi guru ku, syarat guru profesional, pengertian kompetensi guru, adab kepada guru, syarat-syarat guru, pensiun guru, guru sebagai fasilitator, agenda guru, kriteria guru profesional, administrasi guru smk, guru muda.com, syarat guru besar, berapa gaji guru, inpassing guru 2010, cara menghormati guru, tugas-tugas guru, guru bikini, sertifkasi guru, sertifikasi guru.org, srtifikasi guru, jenis-jenis guru, blog guru geografi, guru patimpus, indikator guru profesional, games ngerjain guru, gaji guru besar, guru yang berkualitas, contoh portofolio guru, guru sange, guru profesional download, www.sertifikasi guru, photo guru sekumpul, guru ghaib, guru lesbi, juga guru.com, sifat-sifat guru, toge guru, guru toge, gambar-gambar guru, itil guru, pijatan guru olahraga, gambar profesi guru, guru mursid, usaha sampingan guru, riwayat guru sekumpul, guru pembaharu.com, sertifikasi guru.com, guru semok, kompetensi pribadi guru, kedai guru.com, vagina bu guru, sang guru.com, guru jablay, guru asuma, guru besar psht, guru bejad, bu guru toge, www.juga guru, guru fisika.com, dunia guru.com, guru centil.


TIGA POLA KOMUNIKASI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

TIGA POLA KOMUNIKASI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Guru sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan,disamping memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual,juga harus mengetahui dan melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis.Hal-hal yang bersifat teknis ini,terutama kegiatan mengelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar.
Dalam proses pendidikan sering kita jumpai kegagalan-kegagalan,hal ini biasanya dikarenakan lemahnya sistem komunikasi.Untuk itu,pendidik perlu mengembangkan pola komunikasi efektif dalam proses belajar mengajar.Komunikasi pendidikan yang penulis maksudkan disini adalah hubungan atau interaksi antara pendidik dengan peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangsung,atau dengan istilah lain yaitu hubungan aktif antara pendidik dengan peserta didik.
Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa yaitu:

1.komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah
Dalam komunikasi ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi.Guru aktif dan siswa pasif.Ceramah pada dasarnya adalah komunikasi satu arah,atau komunikasi sebagai aksi.Komunikasi jenis ini kurang banyak menghidupkan kegiatan siswa belajar.


2.Komunukasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah.
pada komunikasi ini guru dan siswa dapat berperansama yaitu pemberi aksi dan penerima aksi.Disini,sudah terlihat hubungan dua arah,tetapi terbats antara guru dan pelajar secara indivudual.Antara pelajar dan pelajar tidak ada hubungan.Pelajar tidak dapat berdiskusi dangan teman atau bertanya sesama temannya.Keduanya dapat saling memberi dan menerima.Komunikasi ini lebih baik dari pada yang pertama,sebab kegiatan guru dan kegiatan siswa relatif sama.

3.Komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi
Komunikasi ini tidak hanya melibatkan interaksi yang dinamis antara gurudenan siswa tetapi juga melibatkan interaksi yang dinamis antara siswa yang satu dengan yang lainnya.Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi ini mengarah kepada proses pengajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang optimal,sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif.Diskusi dan simulasi merupakan strategi yang dapat mengembangkan komunikasi ini(Nana Sudjana,1989).
Dalam kegiatan mengajar,siswa memerlukan sesuatu yang memungkinkan dia berkomunikasi secara baik dengan guru,teman,maupun dengan ligkungannya.oleh karena itu,dalam proses belajar mengajar terdapat dua hal yang ikut menentukan keberhasilannya yaitu pengaturan proses beljar mengajar dan pengajaran itu sendiri yang keduanya mempunyai ketergantungan untuk menciptakan situasi komunikasi yang baik yang memungkinkan siswa untuk belajar.

MENGHINDARI MEMILIH FIR'AUN DAN RAJA MIDAS MODREN DALAM PEMILU 2009


RAJA MIDAS PEMILU BUKAN BIKIN PILU

Apabila Mesir memiliki raja Fir'aun, maka Yunani memiliki raja Midas. Kedua - duanya sama gilanya. Fir'aun gila kekuasaan, sehingga segala cara dilakukan, termasuk menggunakan seluruh instrumen masyarakat, ya ilmuan, teknokrat dan sebagainya. Lebih gila lagi , ia mengaku dirinya sebagai Tuhan. Maka lengkaplah kegilaan kekuasaannya.
Sedangkan raja Midas gila harta dan kekayaan. Begitu gianya sehingga suatu ketika ia meminta kepada Tuhan agar setiap yang dipegang menjadi emas. Permohonannya dikabulkan Tuhan, sehingga setiap yang dipegangnya menjadi emas. Bisa dipastikan raja Midas menjadi orang terkaya di Yunani. Namun ambisi ini membawa petaka bagi sang raja, karena suatu ketika ia memegang istri tercinta, dan....lalu.....istrinya menjadi emas. Raja Midas terkejut dan memohon agar pemegangan yang satu ini jangan menjadi emas. Apapun yang dimohon ditolak Tuhan, karena permohonannya dikablkan hanya satu kali saja. Akhirnya raja Midas hidup dalam kesendirian, dan karena kecewa berat seperti hanya Fir'aun, Midaspun mati.

Dua kasus di atas membawa kesimpulan bahwa ambisi yang berlebihan membawa petaka. Secara teologis ini merupakan hukum kausalitas ( sunatullah ), yang mesti adanya. Begitu kata nabi Muhammad dalam salah satu petuahnya. Katanya " Tiga sumber kerusuhan manusia, yaitu hasrah yang tidak terkendali, pelit yang disuburkan dan keakuan yang tiada tara " ( HR. Abu Syikh ).
Penjelasan Rasul di atas jika dijadikan sebagai kaca mata
pencermat kondisi kekinian bangsa tercinta sangat relevan adanya. Kerusuhan Protap, dan beberapa kerusuhan di seluruh sektor kehidupan sangat terkait dengan hawa nafsu serakah orang - orang tertentu yang tidak memiliki keperdulian sosial, adapun keperdulian sosial merupakan imitasi atau kamuflase yang sengaja diciptakan untuk membalut kebusukan prilaku di dalam birokrasi, serta tidak mendengar jeritan rakyat atau bangsa ini.
Ini merupakan MIDAS - MIDAS MODERN. Ironinya raja Midas doeloe hancur oleh ambisinya dan terkena imbasnya hanya dirinya, tetapi Midas modern semnua menerima getahnya. Mudah - mudahan kehancuran nasionalisme oleh midas - midas modern tidak menjadi anggota legeslatif kita ( khususnya presiden negara ini ).

KONSEP DASAR SEKOLAH EFEKTIF

SEKOLAH YANG EFEKTIF

by; GUNAWAN S.Pd.I

Dalam fungsi, proses pendidikan di sekolah memiliki dua dimensi, yaitu dimensi konsumsi pendidikan dan dimensi investasi dari pendidikan. Dimensi konsumsi pendidikan mengacu kepada peranan sekolah dalam membina pribadi dan aspek humanistik pada pelajar. Sementara dimensi investasi, mengacu kepada pengharapan terhadap sekolah dalam pembinaan pelajar agar menjadi warga negara yang baik, memperoleh pekerjaan yang terbaik serta dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan masyarakat dan bangsa.
Dengan demikian pendidikan di sekolah di samping mengupayakan proses humanisasi terhadap pribadi setiap anak dan sekaligus memfungsikan dirinya sebagai sumber daya manusia dan sebagai pelaku pembangunan. Suatu filosofi tidak dipungkiri lagi bahwa semakin terdidik seseorang maka semakin besar produktivitasnya yang dihasilkan di dalam pembangunan bangsanya. Namun untuk mencapai hasil terbaik dari peranan sekolah, maka proses pendidikan di sekolah harus dikelola secara lebih fungsional sehingga benar - benar efektif.

Tuntunan terhadap pendidikan agar mampu mengantisipasi segala perubahan tak dapat dihindari. Pengelolaan sekolah tidak dapat dipadakan dengan sistem konvensional yang statis. Karena itu pendidikan idealnya melahirkan pribadi yang dapat menciptakan sistem sosial baru dengan nilai dasar dari budaya bangsa yang modern.
Strategi dasar kebijakan pendidikan nasional dewasa ini yang diarahkan pada peningkatan kualitas pendidikan diyakini sebagai alasan pengembangan sekolah - sekolah efektif. Disamping itu timbul kesadaran baru bahwa hasil belajar siswa tidak semata - mata dipengaruhi faktor bawaan siswa, seperti karakteristik, sosial ekonomi, ras, latar belakang keluarga, akan tetapi dibentuk juga oleh faktor organisasi sekolah.
Zaman industri ternyata melahirkan perubahan - perubahan besar dalam seluruh sistem masyarakat, termasuk keluarga , bisnis dan pendidikan. Sekolah efektif diartikan sebagai suatu sekolah yang mencapai hasil terbaik dengan sumber - sumber yang dimiliki dan tersedia. Sebab kegiatan lembaga atau individu dianggap efektif bila tujuanan dan target tercapai dengan sumber daya yang dimiliki. Dengan kata lain istilah efektif di dalam pengelolaan sekolah efektif tertumpu kepada percapaian hasil optimal dari sekolah. Karena itu dikembangkan sekolah unggul untuk pengembangan potensi anak secara utuh dan optimal memerlukan strategi alternatif yang bertujuan menghasilkan peserta didik sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.

SISWA KELASKU PINTER DANCE

SUATU KEBANGGAAN MENJADI WALI KELAS

Waku itu ( sudah lupa kapan....) siswa kelas 5 SD Namira mengikuti lomba dance sekota Medan, kebetulan hampir anggota yang lomba kebanyakan dari kelas 5, nah mereka dengan bimbingan guru ktk berusaha mendapatkan hasil yang maksimal...
Alhamdulillah mereka mendapatkan perinkat pertama....
Saya mengakui bahwa mereka centil - centil ( yah... masa mencari jati diri seusia mereka )namun agar dapat dibimbing dengan positif mereka mengikuti kegiatan ini....

SOSOK AL - GHAZALI DALAM DUNIA PENDIDIKAN ISLAM

DIRANGKUM DARI BUKUNYA IMAM AL - GHAZALI YAITU IHYAULUMUDDIN DAN MIZAN AL - AMAL

Kewajiban seorang pendidik Islam yaitu :
1. Mengikuti jejak Rasulullah dalam tugas dan kewajibannya.
" Adapun syarat bagi seorang guru, maka ia layak menjadi pengganti Rasulullah SAW, dialah sebenarnya 'Alim ( berilmu intelektual ). Tetapi tidak pulalah tiap - tipa orang yang 'Alim itu layak menempati kedudukan sebagai ganti Rasulullah SAW".
Dengan demikian seorang guru hendaknya menjadi wakil dan pengganti Rasulullah yang mewarisi ajaran - ajarannya dan memperjuangkan dalam kehidupan masyarakat disegala penjuru dunia, deikian juga prilaku,perbuatan dan kepribadian seorang pendidik harus mencerminkan ajaran - ajarannya, sesuai dengan akhlak Rasulullah karena memang beliau dilahirkan di dunia ini adalah sebagai ' Uswatun hasanah atau sebagai pigur ideal " bagi ummat pada umumnya dan dan bagi seorang pendidik pada khususnya. ( Prof.Pupuh faturragman;SBNM2007 )
2. Memberikan kasih sayang kepada anak didik.
Al - Ghazali mengatakan :" Memberikan kasih sayang kepada murid - murid dan memperlakukan mereka seperti anaknya sendiri ".
Seorang guru seharusnya juga sebagai multi fungsi yang dapat megayomi dan menjadikan dirinya tauladan si murid di dalam kelas dan di sekolah. Guru seharusnya memposisikan dirinya sebagai orang tuanya ( jika membimbing ), sebagai temannya ( jika ada permasalahan), sebagai kakak/ abang ( apabila ingin bermanja ), asalkan tidak melewati batasan - batasan norma yang diatur dalamagama. Kebanyakan para guru menggunakan powerna untuk melakukan hal - hal yang tidak baik bagi si anak didik, ( lihat kejadian di TV tentang kekerasan pendidik danpelcehan pendidik ) hal ini sangat mencoreng dunia pendidik yang pada dasarnya murni.
Mulailah membangun gairah psikologis anak kepada kita untuk belajar dan terus membimbing peserta didik kita agar maju dalam akhlak dan watak.

3. Menjadi tauladan bagi peserta didik.
Al - ghazali mengatakan " Seorang guru itu harus mengamalkan ilmunya, lalu perkataannya. Karena sesunggunya ilmu itu dapat dilihat dengan mata hati. Sedangkan perbuatan itu dapat dilihat denganmata kepala. Padahal yang mempunyai mata kepala adalah lebih banyak ".
Seharusnya seorang pendidik mencerminkan ajaran akhlak yang mulia, yaitu taat akan agamannya, menjauhi laranganNya, dan menjadi tauladan dari akhlak dan tingkah laku terhadap siswa dan murid lainnya.

4. Menghormati kode etik guru.
Al - Ghazali mengatakan : " Seorang guru yang memegang salah satu mata pelajaran, sebaiknya jangan mengejek - ejek mata pelajaran lainnya dihadapan muridnya ".
Pandangan Imam Al - Ghazali tersebut dalam dunia pendidikan sekarang dikembangkan menjadi suatu kode etik pendidikan dalam artian yang sangat luas, yaitu hubungan seorang tenaga pendidik dengan lembaga - lembaga sosial dan pemerintahan serta sesama seorang pendidik lain ataupun sama pelajarannya.


KAMPANYE DAMAI PEMILU INDONESIA 2009

KAMPANYE ANTARA HARAPAN DAN HUJATAN
Sengaja tulisan saya ini saya perbuat, dikarenakan rasa kekecewaan saya terhadap sosok pemimpin yang memimpin negara ini,pada awalnya saya ingin golput, dikarenakan saya sudah jenuh mendengarkan orasi - orasi politik yang hanya mengumbar janji.
Namun saya tidak boleh menularkan rasa kekecewaan saya kepada siapapun, biarlah saya, dan cukup saya saja yang merasakan hal ini, karena tidak ada lagi calon pemimpin yang dapat dijagokan, melainkan buanyak calon pemimpi yang hanya memaparkan apologi mereka kepada masyarakat. Apakah mereka tidak kapok dengan hukum dari beberapa pemegang keputusan di DPR - RI? apakah hukum Indonesia kurang tegas, Sehingga para elit politik masih ingin mengrogoti ( bahasa jawa ) uang rakyat.
Ada satu kampanye yang saya lebih tidak tertarik dengan janji....yang menyandang nama tokoh, bukan menyandang dirinya sendiri. Ini suatu bukti bahwa calon pemimpin kita masih anak - anak, tidak dewasa.
Melalui tulisan saya ini saya menghimbau para KPU dimanapun egkau berada, peminpin negara ini, agar lebih siap dalam menghadapi pesta akbar politik yang akan digelar dalam hitungan puluhan hari lagi, kita tidak mencermin dari negara - negara maju, partai mereka sedikit, namun fokus terhadap kemajuan negara, bukan seperti negara kita, banyak parpol dan tidak becus melaksanakan amanat rakyat.
Harapan saya, mungkin harapan masyarakat awam yang lain , yang tidak banyak mengerti tentang politik, JANGAN BODOH - BODOHI RAKYAT. Sudah cukup umbar janji, kita hanya mau bukti dan aplikasi nyata dari calon pemimpin negara ini kedepan.

SUATU KEBANGGAAN KOE...

Hari ini aku baru sadar
Hari ini aku baru sadar bahwa sebenarnya dalam diriku memiliki suatu talenta yang dapat membangun dunia pendidikan, buktinya hari ini aku baru melihat sutu pelatihan ( workhsop ) yang saya prakarsai yaitu workshop for teacher dilakukan oleh dinas pendidikan kota medan. Tapi sebenarnya ada rasa kekecewaan yang cukup besar di dalam diriku, kenapa DINAS PENDIDIKAN KOTA MEDAN tidak melihat kegiatan yang kami laksanakan ( dalam cangkupan Medan Selayang ) apa mungkin karena kecil dananya? malah melakukan tandingan kegiatan yang mendapat dukungan dana yang lumayan besar, baru dinas PENDIDIKAN kota Medan merespon kegiatan workshop for teacher.
Dan ide saya ini di adobsi oleh telkomsel bekerja sama dengan DINAS PENDIDIKAN KOTA MEDAN dan dengan WEB MEDIA melaksanakan work shop for teacher.
Dari segi positif
Saya berdo'a semoga kegiatan yang dilakukan untuk guru akan membangun cita - cita semua generasi anak bangsa di kota Medan ini.
Dari segi Negatif
Harap Dinas pendidikan Kota Medan melihat, lebih memperhatikan kegiatan - kegiatan yang dilakukan di sekolah - sekolah, apalagi sekolah yang baru, miskin dan terbelakang, agar tidak ada asumsi yang mengatakan ADANYA PEMBODOHAN YANG DILAKUKAN OLEH PEJABAT DI KOTA MEDAN, Kita Ini pendidik yang berkewajiban mendidik generasi muda kita ( Pembukaan UUD 1945 ).

APA ITU MASTERY LEARNING ?

Mastery Learning
Istilah belajar tuntas diangkat dari pengertian tentang apa yang disebut dengan situasi belajar. Dalam situasi belajar terdapat aneka ragam kecepatan individu sebagai peserta belajar ( baik murid maupun mahasiswa ). Ada murid yang cepat menguasai pelajaran sehingga ia dapat berpartisipasi penuh dalam proses interaksi kelas. Di samping itu ada pula murid - murid yang lamban sehingga tingkat partisipasinya rendah. Meraja yang terakhir ini akan mengalami kesukaran dalam mengikuti kecepatan yang digunakan guru. Mereka akan mengalami kesulitan apalagi bantuan yang diberikan terhadap mereka kurang sekali.
Belajar dengan tuntas didasari oleh kondisi objektif bahwa setiap siswa dapat mencapai belajar dengan tuntas, namun biasanya membutuhkan waktu yang berbeda - beda. Dalam realitasnya ada siswa yang mampu menguasai 90 - 100 % bahan ajar yang disampaikan guru,namun sebahagianya hanya mampu menguasai 50 - 80 % bahkan ada yang baru menguasai lebih rendah dari rata - rata pringkat prestasi sekolah. Siswa yang mengalami percepatan yang sangat lambat, membutuhkanperhatian, pengulangan dan ekstra learning dari siguru.
Sebab kegagalan disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya : keadaan murid, lingkungan keluarga dan sosial. Dalam hal ini belajar tuntas itu berdasarkan asumsi bahwa sebahagian murid itu dapat mencapai suatu kemampuan belajar tingkat tinggi apabila belajar yang disajikan dalam pendekatan secara insentif dan dengan cara sistematis, apabila murid dapat dibantu oleh tidak adanya batasan ( kapan, dimana ) terdapat kesulitan belajar dan pemberian waktu yang cukup untuk menguasai suatu pokok pembahasan belajar, maka murid trsebut akan berupaya dan berhasil mencapai target kelulusan yang maksimal ( tinggi ).
Bentuk pengajaran dalam model belajar tuntas ini bisa dilaksanakan secara individual, tetapi dapat juga secara kelompok. Pengajaran individual dapat dilakukan dalam kelas, dalam arti perlakuan guru terhadap siswa tetap bersifat individual sesuai dengan kemajuan dan kemampuan yang dimiliki oleh masing - masing murit tersebut.
Tentu saja strategi individual ini memerlukan adanya kelengkapan perangkat penunjang seperti modul, lab,ataupun teaching machine.
Sistem belajar ini memiliki fase yaitu :
a. Fase Orientasi
Pada fase orientasi inilah disusun kerangka dasar pelajaran, perumusan harapan apa yang igin dicapai, penjelasan dan perincian tugas - tugas belajar murid serta apa yang menjadi tanggung jawab murid.
b. Fase Penyajian atau PErsentasi
Guru menjelaskan konsep - konsep baru dan keterampilan melalui demontrasi dan dibantu dengan berbagai usaha visual.
c. Fase Penstrukturan Latihan Perakteknya.
Guru memperlihatkan kepada murid contoh memperaktekan sesuatu antara lain denganbantuan visual, seperti penggunaan transparan OHP, LCD. Latihan seperti ini bersifat kelompok.
d. Fase Peraktek Tebimbing
Murid - murid diberikan kesempatan memperaktekan dengan caranya sendiri sementara guru tetap berada diantara mereka . Guru mempunyai kesempatan menilai penampilan setiap siswa. guru berpungsi memonitor keseluruhan dengan menggunakan teknik memuji, menganjurkan dn meninggalkan.
e. Fase Praktek Bebas.
Fae ini merupakan fase terakhir dari semua fase, hal ini dilakukan pada murid apabila murid telah menyampaikan 85 - 95 % penguasaan akurasi kemampuan dalam fase keempat, praktek yang dilakukan murid dalam fase ini adalah praktek yang dilakukan mereka menurut cara mereka sendiri tanpa bantuan guru, dengan memperlambat umpan balik.

Sumber : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR, Oleh Prof.PUPUH Fathurrohman 2007.

APA ITU ENQUIRY LEARNING ?

Enquiry Learning
Adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. Dalam sistem belajar mengajar ini guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk yang final, tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah.
Pendekatan equiry learning dilaterbelakangi oleh anggapan seorang pendidik bahwa siswa merupakan subjek dan objek yang telah memiliki ilmu pengetahuan. Dalam pendekatan ini guru berfungsi sebagai supervisor, failitator, mediator dan komentator.
Hasil belajar dengan cara ini lebih mudah dihafal dan diingat, mudah ditransfer untuk memecahkan masalah. Pengetahuan dan kecakapan anak didik bersangkutan lebih jauh dapat menumbuhkembangkan motivasi intrinsik, karena anak didik merasa puas atas penggunaannya sendiri.
Prosedur penggunaan Enquiry Learning adalah:
1. Simulation. Guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan, atau menyuruh anak didik membaca atau mendengarkan uraian yang membuat permasalahan.
2. Problem Statment.Anak didik diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai permasalahan. Sebagai besar memilihnya yang dipandang paling menarik dan fleksibel untuk dipecahkan. Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hepotesis yakni pertanyaan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan.
3. Data Collection. Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hepotesis ini, anak didik diberikan kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri, dan lanin sebagainya.
4. Data Processing. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi dan sebagainya semua diolah, diacak, diklasifikasikan , ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
5. Verifikation atau pembuktian. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran atau informasi yang ada yang telah dirumuskan terdahulu ekmudian di cek apakah terjawab atau tidak, atau terbukti apa tidak.
6. Generalization. Berdasarkan hasil verifikasi tadi anak didik belajar menarik kesimpulan dari permasalahan yang mereka ajukan.


APA ITU EKSPOSITORY LEARNING ?

Mungkin kita sering mendengar, membaca atau diberitahu teman tentang ekspository learning, dan banyak juga orang yang tidak mengetahui hal itu.
Ekspository Learning adalah suatu pendekatan pengajaran yang dilatar belakangi dari anggapan terhadap siswa bahwa mereka msih kosong dengan ilmu. Hal ini sangat cocok diterapkan pada materi ketauhidan. Dalam hal ini guru berfungsi sebagai desainer dan sebagai aktor.
Dalam sistem ini jua guru menyajikan materi ajar dalam bentuk yang telah dipersiapkn secara rapi, sistematis dan lengkap sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencernakannya saja secara tertib dan teratur.
Secara garis besar prosedur pendekatan Ekspository Learning ini adalah:
1. Preparasi. Guru mempersiapkan bahan selengkapnya secara sistematis dan rapi.
2. Apersepsi. Guru bertanya atau memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian peserta didik kepada materi yang akan diajarkan.
3.Presentasi. Guru menyajikan bahan dengan cara memberikan ceramah atau menyuruh anak didik membaca bahan yang telah disiapkan dari buku teks tertentu atau ditulis guru sendiri.
4. Resitasi. Gurubertanya dan anak didik menjawab sesuai dengan bahan ajar yang dipelajari, atau anak didik disuruh menyatakan kembali dengan kata - kata sendiri, tentang pokok - pokok masalah yang telah dipelajari, baik yang telah dipelajari secara lisan maupun tulisan.

Langkah - langkah pendekatan Ekspository Learning adalah :

a. Penentuan tema pokok bahasan.
b. Menyusun pokok bahasan.
c. Menjelaskan materi secara baik.
d. Melakukan kegiatan revisi.

PENGUNAAN MEDIA DALAM MENGAJAR

Penggunaan Media Dalam Proses Belajar Mengajar

Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti " tengah ", " perantara ", atau " pengantar ". Atau dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan.
Dalam Aktifitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dan peserta didik.
Belajar tidak selamanya bersentuhan dengan hal - hal yang kongkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal - hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitasnya. Karena itu media memiliki andil untuk menjelaskan hal - hal yang abstrak dan menunjukan hal - hal yang tersembunyi. Ketidak jelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal - hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran.
Namun perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaanya tidak sejalan dengan esensi tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Sebagai pentingnya peran media dalam pengajaran, namun tetap tidak bisa menggeser peran guru, karena media hanya berup alat bantu yang memfasilitasi guru dalam pengajaran. Oleh karena itu guru tidak dibenarkan menghindar dari kewajibannya sebagai pengajar dan pendidik untuk tampil di hadapan anak didik denganseluruh kepribadiannya.
Dalam proses belajar mengajar, fungsi media menurut Nana Sudjana ( 1991 ) yakni :
1. Penggunaan media dalam proses mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yangintegral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.
3. Media dalam pengajaran penggunaannya bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
4. Penggunaan media bukan semata - mata sebagai alat huburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
5. Penggunaan media dalam proses pembelajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar dan membantu siswa dalam menagkap pengertian yang diberikan guru.
6. Pengguna media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.

Lebih detil lagi penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah:
1. Menarik perhatian siswa.
2. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.
3. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis ( dalam bentuk kata - kata tertulis atau lisan ).
4. Mengatasi keterbatasan ruang.
5. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif.
6. Waktu pembelajaran lebih dikondisikan.
7. Menghilangakn kebosanan siswa dalam belajar.
8. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/ menimbulkan gairah belajar.
9. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.
10.Meningkatkan kadar keaktifan / keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Berawal dari penjelasan di atas bahwa guru sangat diharapkan memahami terhadap media semakin jelas, sehingga dapat memanfatkan media secara tepat. Oleh karena itu, guru perlu menentukan media secara terencana, sistematis dan sistemik ( sesuai dengan sistem belajar mengajar ).

MENGADAKAN PERBAIKAN DALAM UJIAN SISWA

Kapan Program Perbaikan Dilakukan ?

Tingkat keberhasilan proses belajar megajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai upaya dan salah satunya adalah berhubungan dengan perbaikan proses belajar, apabila terdapat indikasi kegagalan belajar, baik menyangkut seluruh pokok bahasan atau sebagiannya saja.
Proses perbaikan dapat dilakukan jika terdapat bukti - bukti otentik adanya kegagalan dalam belajar seperti :
1. Apabila 85 % dari jumlah siswa mencapai taraf keberhasilan optimal atau bahkan maksimal ( mencapai 75 % penguasaan materi ), maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru sehingga tak begitu penting untuk menyelenggarakan program perbaikan.
2. Apabila 75 % atau lebih dari jumlah siswa yang mengkuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang ( dibawah taraf minimal ), maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya bersifat perbaikan ( remedial ).

Pengukuran taraf atau tingkat keberhasilan proses belajar mengajar ini ternyata berperan penting. Karena itu pengukurannya harus betul - betul sahih ( valid ), handal ( reliable ) dan luas berdasarkan kaidah, aturan, hukum atau ketentuan penyusunan butir tes.

Pengajaran perbaikan biasanya mengandung kegiatan - kegiatan sebagai berikut :
a. Mengulang pokok bahasan seluruhnya.
b. Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai.
c. Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal bersama - sama.
d. Memberikan tugas - tugas khusus.


ALAT MENGUKUR DAYA SERAP SISWA

Alat Penilaian Keberhasilan Belajar Mengajar

Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan pada beberapa jenis penilaian, yaitu:

1. Tes Formatif
Tes formatif digunakan mengukur suatu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. hasil tes dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar pada bahan tertentu dan dalam waktu tertentu pula.
2. Tes Sub - Sumatif


Tes Sub - Sumatif meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan pada waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa agar meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil tes Sub - Sumatifdapat dimanfaatkan untuk memeperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai raport.
3. Tes Sumatif
Tes Sumatif diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok bahasanyang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswadalam satu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas,menyusun peringkat atau sebagai ukuran mutu sekolah.

KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR

Indikator Keberhasilan Belajar Mengajar

Keberhasilan atau kegagalan dalam proses belajar megajar merupakan sebuah ukuran atas proses pembelajaran. Apabila merujuk kepada rumusan operasional keberhasilan belajar, maka dikatakan berhasil apabila diikuti ciri - ciri:
1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu mupun kelompok.
2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran khusus ( TPK ) telah dicapai oleh siswa baik secara individual maupun kelompok.

3. Terjadinya proses pemahaman materi yang secara sekuensial ( sequential ) mengantarkan materi tahap berikutnya.

Ketiga ciri keberhasilan belajar di atas bukanlah semata - mata keberhasilan dari segi kognitif, tetapi mesti melumat aspek - aspek lain, seperti aspek afektif dan aspek prikomotorik. Pengevaluasian salah satu aspek saja akan menyebabkan pengajaran kurang memiliki makna bersifat komprehensif.

MANASIK HAJI SEKOLAH NAMIRA

PENGERTIAN HAJI
Merupakan perjalanan ibadah bagi seorang muslim sebagai penyempurna rukun islam yang ke-5 yang ditandai dengan wukup di Arafah pada tanggal 9 dzulhijah setiap tahunnya..

RUKUN HAJI
Urutan ibadah yang harus dilakukan secara lengkap yang tercakup di dalam “rukun haji” dan wajib haji. Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji yang jika tidak dikerjakan hajinya tidak syah. Adapun Rukun Haji adalah :


1.Ihram, yaitu pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihrom disertai niat untuk haji atau umroh di miqot Makani.
2.Wukuf di Arofah, yaitu berdiam diri dan berdo’a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.
3.Tawaf Ifadah, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumroh Aqobah pada tanggal 10 Zulhijah.
4.Sa’i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara shafa dan marwah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah tawaf Ifadah.
5.Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut sesudah selesai melaksanakan Sa’i.
6.Tertib, yaitu mengerjakannya sesuai dengan urutan-urutannya, serta tidak ada yang tertinggal.
WAJIB HAJI
Adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai pelengkap ibadah rukun haji, yang jika tidak dikerjakan harus membayar dam ( denda ). Yang termasuk wajib haji adalah :
1.Niat Ihram untuk haji atau umroh dari miqot makani, dilakukan setelah berpakaian ihram.
2.Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tanggal 9 Zulhijah ( dalam perjalanan dari Arafah ke Mina ).
3.Melempar Jumroh Aqabah tanggal 10 Zulhijah.
4.Mabit di Mina pada hari tasyrik ( 11-13 Zulhijah ).
5.MelontarJumroh Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari Tasyrik ( tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah ).
6.Tawaf Wada’ yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekah.
7.Meninggalkan perbuatan yang dilarang waktu ihram.

URUTAN RUTE DAN BACAAN PRAKTEK MANASIK HAJI
UNTUK SANTRI/ WATI SEKOLAH NAMIRA
1. NIAT HAJI
ﻨﻮﻴﺖ ﺍﻠﺤﺞ ﻮﺍﺤﺮﻤﺖ ﺒﮫ ﻠﻠﮫ ﺗﻌﺎﻠﻰ

2. TALBIAH
ﻠﺒﻴﻚ ﺍﻠﻠﻬﻢ ﻠﺒﻴﻚ٬ﻠﺒﻴﻚﻵ ﺸﺮﻴﻚ ﻠﻚ ﻠﺒﻴﻚ ﺍﻦ ﺍﻠﺤﻤﺩ ﻮﻨﻌﻤﺔ ﻠﻚ ﻮﺍﻠﻤﻠﻚ ﻵ ﺸﺮﻴﻚ ﻠﻚ

3. BERZIKIR DAN BERDOA DI PADANG ARAFAH
ﺴﺒﺤﺎﻦ ﺍﻠﻠﮫ ﻮﺍﻠﺤﻤﺩ ﻠﻠﮫ ﻮﻵ ﺍﻠﮫ ﺍﻵ ﺍﻠﻠﮫ ﻮﺍﻠﻠﮫ ﺍﻛﺒﺮﺍﺴﺗﻐﻔﺮﺍﻠﻠﮫ ﺍﻠﻌﻈﻴﻢ

4. KHUTBAH ARAFAH
ﺮﺒﻨﺎ ﻈﻠﻤﻨﺎ ﺍﻨﻔﺴﻨﺎ ﻮﺍﻦ ﻠﻢ ﺘﻐﻔﺮﻠﻨﺎ ﻮﺘﺮﺤﻤﻨﺎ ﻠﻨﻜﻮﻨﻦ ﻤﻦ ﺍﻠﺨﺎﺴﺮﻳﻦ

5. MENUJU MINAH BERTALBIAH
ﻠﺒﻴﻚ ﺍﻠﻠﻬﻢ ﻠﺒﻴﻚ٬ﻠﺒﻴﻚﻵ ﺸﺮﻴﻚ ﻠﻚ ﻠﺒﻴﻚ ﺍﻦ ﺍﻠﺤﻤﺩ ﻮﻨﻌﻤﺔ ﻠﻚ ﻮﺍﻠﻤﻠﻚ ﻵ ﺸﺮﻴﻚ ﻠﻚ

6. DO’A MELONTAR JUMROH
ﺒﺴﻡ ﺍﻠﻠﻪ ﺍﻠﻠﻪ ﺍﻜﺒﺮﺮﺠﻤﺎ ﻠﻠﺸﻳﺎﻂﻳﻦ ﻮﺮﺿﻰ ﻠﻠﺮﻤﺎﻦ

7. NIAT TAWAF
ﻨﻮﻳﺖ ﺍﻠﻂﻮﺍﻑ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻠﺑﻳﺖ ﺍﻠﻌﺘﻳﻖ ﺴﺑﻌﺔ ﻤﺮﺍﺖ ﻠﻠﻪ ﺘﻌﺎﻠﻰ

8. MENGECUP HAJAR ASWAD MELALUI TAWAF
ﺑﺴﻡ ﺍﻠﻠﻪ ﺍﻠﻠﻪ ﺍﻜﺑﺮ


9. BACAAN MEMUTARI KA’BAH ( TAWAF )
ﺴﺒﺤﺎﻦ ﺍﻠﻠﮫ ﻮﺍﻠﺤﻤﺩ ﻠﻠﮫ ﻮﻵ ﺍﻠﮫ ﺍﻵ ﺍﻠﻠﮫ ﻮﺍﻠﻠﮫ ﺍﻛﺒﺮﻮﻵﺤﻮﻝ ﻮﻵﻗﻮﺓ ﺍﻵ ﺑﺎﻠﻠﻪ ﺍﻠﻌﻠﻲﺍﻠﻌﻆﻴﻡ ﺮﺑﻧﺎ ﺍﺗﻧﺎ ﻓﻰﺍﻠﺪﻧﻴﺎ ﺤﺴﻧﺔ ﻭﻓﻰﺍﻵﺨﺮﺓ ﺤﺴﻧﺔ ﻭﻗﻧﺎ ﻋﺫﺍﺐ ﺍﻠﻧﺎﺮ


10. DOA MEMINUM AIR ZAM – ZAM
ﺍﻠﻠﻬﻡ ﺍﻧﻲ ﺍﺴﺌﻠﻚ ﻋﻠﻤﺎ ﻧﺎﻓﻌﺎ ﻮ ﺮﺯﻗﺎ ﻮﺍﺴﻌﺎ ﻮﺷﻓﺎﺀ ﻤﻦ ﻜﻞ ﺪﺍﺀ ﻮﺴﻗﻡ ﺒﺮﺤﻤﺘﻚ ﻴﺎﺍﻟﺮﺤﻡ ﺍﻟﺮﺍﺤﻤﻴﻦ

11. BACAAN SA’I
ﺍﻦﺍﻟﺼﻓﺎ ﻮﺍﻟﻤﺮﻮﺓ ﻤﻦ ﺴﻌﺎﺌﺮﺍﻟﻟﻪ ﻓﻤﻦ ﺤﺞ ﺍﻟﺑﻴﺖ ﺍﻮﺍﻋﺗﻤﺮ ﻓﻼ ﺟﻨﺎﺡ ﻋﻟﻴﻪ ﺍﻦ ﻴﻄﻭﻑ ﺑﻬﻤﺎ ﻭﻤﻦ ﺘﻄﻭﻉ ﺧﻴﺮﺍ ﻓﺈﻦ ﺍﻠﻠﻪ ﺴﺎﻛﺮ ﻋﻠﻴﻡ


12. BACAAN DI PILAR HIJAU
ﺮﺐ ﺍﻏﻓﺮ ﻭ ﺍﺮﺤﻡ ﻭﺍﻋﻑ ﻭﺘﻛﺮﻡ

13. DO’A BUKIT MARWAH
ﺮﺒﻨﺎ ﻈﻠﻤﻨﺎ ﺍﻨﻔﺴﻨﺎ ﻮﺍﻦ ﻠﻢ ﺘﻐﻔﺮﻠﻨﺎ ﻮﺘﺮﺤﻤﻨﺎ ﻠﻨﻜﻮﻨﻦ ﻤﻦ ﺍﻠﺨﺎﺴﺮﻳﻦ

14. TAHALUL
ﺍﻠﻠﻪ ﺍﻛﺑﺮﺍﻠﻠﻪ ﺍﻛﺑﺮﺍﻠﻠﻪ ﺍﻛﺑﺮﻻ ﺍﻠﻪ ﺍﻻ ﺍﻠﻠﻪ ﻭﺍﻠﻠﻪ ﺍﻛﺑﺮ ﺍﻠﻠﻪ ﺍﻛﺑﺮ ﻭﻠﻠﻪ ﺍﻠﺤﻣﺪ

Komunitas Blog Guru Sosial Media