Bagaimana BerKomunikasi Seorang Pemimpin?
Terdapat sebahagian orang mengatakan bahwa, kunci sukses sebuah organisasi itu ada pada diri seorang pemimpin. Sedangkan pemimpin yang sukses itu adalah pemimpin yang mampu menjalankan komunikasi secara baik. Jenis komunikasi yang dituntut dari seorang pemimpin adalah komunikiasi yang produktif. Yaitu, komunikasi yang melahirkan etos, semangat, imajinasi, cita-cita, gerakan bersama, tanggung jawab, dan kemauan bekerjasama, dan seterusnya.
Dalam sejarah Islam dijelaskan bahwa salah satu sifat nabi yang mulia adalah tabligh. Rasul selalu menyampaikan apa saja yang diterima dari Allah berupa wahyu kepada umatnya. Maka artinya, nabi adalah seorang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam berkomunikasi. Itulah yang menjadikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sukses. Orang yang semula membenci sekalipun maka selanjutnya berhasil berbalik, yaitu menjadi pendukung setia.
Kehebatan nabi dalam bertablig dapat dilihat dalam banyak aspeknya, mulai dari keluasan jangkauan, pendekatan yang dilakukan, maupun sikap produktif yang selalu dibangun. Terkait tentang keluasan jangkauannya misalnya, Rasul dalam bertabligh tidak mengenal batas, mulai dari penguasa negeri hingga orang miskin papa, dan bahkan kepada orang tua dan buta sekalipun. Dalam bertabligh nabi menggunakan cara-cara halus, bijak, dan selalu menghargai siapapun. Rasul juga menyandang sifat-sifat mulia, sepertui sabar, ikhlas, rendah hati, dan seterusnya.
Rasul sebagai pemimpin yang bertugas mengubah umat, dengan menggunakan cara-cara yang dilakukan itu menjadi sukses. Rasul berhasil membangun masyarakat Madinah, yang keberhasilannya itu masih bisa dirasakan hingga sekarang. Siapapun yang datang ke kota Madinah akan merasakan getaran-getaran akhlak mulia yang dibangun oleh nabi dari perilaku penduduk setempat hingga sekarang ini. Itulah sebabnya, banyak orang mengenal bahwa Madinah adalah sebagai kota yang memiliki peradaban tinggi.
Belajar dari sejarah Nabi dan Rasul itu, maka pemimpin yang ingin sukses seharusnya memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara produktif itu. Pemimpin selalu menghadapi orang-orang yang memiliki ciri-ciri, kharakter, watak, dan perilaku yang beraneka ragam. Komunikiasi tidak boleh terbatas hanya kepada orang-orang yang mudah diajak serta. Orang yang memiliki latar bekalang berbeda-beda itu harus bisa diajak untuk bekerjasama dalam rangka membesarkan organisasi yang dipimpinnya.
Meninggalkan satu orang dari sekian banyak yang dipimpin akan berdampak luas. Sebab, seorang yang ditinggalkan itu pada suatu saat akan mendapatkan simpatik dari yang lain dan kemudian pada saatnya akan berkolaborasi meninggalkan pemimpin , dan bahkan melakukan serangan balik secara bersama-sama. Oleh karena itulah komunikasi harus dilakukan kepada siapapun secara merata.
Tentu teknik-teknik berkomunikasi yang bisa dipilih agar usaha itu berhasil cukup banyak. Akan tetapi pada garis besarnya, hal yang sangat perlu dipertimbangkan agar komunikasi sukses, bahwa setiap orang memerlukan pendapatnya didengarkan, hasil karyanya dihargai, dipahami, diorangkan atau aku-nya diakui, disapa, dan bahkan jika mungkin dibantu memecahkan problem yang sedang dan atau akan dihadapi.
Siapapun manakala hatinya sudah terbuka, dan bahkan lapang, maka diajak untuk melakukan apa saja akan bersedia. Imbalan berupa uang atau barang memang penting, akan tetapi hal-hal yang disebutkan di muka adalah justru lebih penting dari segalanya. Banyak orang sekalipun tidak diberi imbalan, masih tetap bersedia untuk bekerjasama oleh karena hatinya telah lapang sebagai buah kemampuan pemimpin dalam membangun komunikasi.
Sebagai seorang pemimpin, Anda membutuhkan skill berkomunikasi yang baik agar tim Anda dapat bekerja dengan baik pula. Namun, tidak semua pemimpin mau mengakui atau menyadari kesalahan pada anak buah bisa jadi dikarenakan kemampuan berkomunikasi pemimpinnya yang buruk.
Lantas, bagaimana caranya agar Anda bisa menjadi pemimpin dengan kemampuan berkomunikasi yang baik?
Berikut ada alat komunikasi yang dirumuskan oleh John C. Maxwell, penulis buku best seller Go for Gold.
1. Bersikap Konsisten
Pemimpin yang tidak dapat memutuskan akan membuat anggota timnya frustasi. Tidak konsistennya Anda membuat tim merasa Anda tidak dapat diandalkan dan perkataan Anda tidak dapat dipercaya.
2. Bersikap Jelas
Tim Anda tidak dapat bekerja dengan baik jika mereka tidak tahu apa yang Anda inginkan. Lebih baik Anda dikenal sebagai pemimpin yang mampu bersikap terus terang daripada pemimpinyang sekedar pandai.
3. Bersikap Ramah
Setiap orang haruslah Anda hargai. Betapapun kecil sumbangsihnya, tanpa dia Anda tidak akan ada di posisi sekarang. Dengan sikap ramah, Anda menetapkan ‘nada’ untuk seluruh organisasi sehingga dapat bekerja dengan bersinergi. Jangan pernah lupa bahwa Anda adalah pemimpinnya, komunikasi Anda menetapkan nada untuk interaksi orang-orang Anda.
Jangan pernah lupa, komunikasi tidak berjalan satu arah. Sepatutnya Anda tidak bersikap diktatorial atau perintah dari atas ke bawah. Pemimpin yang baik bisa mendengarkan, mengundang, dan mendorong anak buahnya berpartisipasi.
Dalam sejarah Islam dijelaskan bahwa salah satu sifat nabi yang mulia adalah tabligh. Rasul selalu menyampaikan apa saja yang diterima dari Allah berupa wahyu kepada umatnya. Maka artinya, nabi adalah seorang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam berkomunikasi. Itulah yang menjadikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sukses. Orang yang semula membenci sekalipun maka selanjutnya berhasil berbalik, yaitu menjadi pendukung setia.
Kehebatan nabi dalam bertablig dapat dilihat dalam banyak aspeknya, mulai dari keluasan jangkauan, pendekatan yang dilakukan, maupun sikap produktif yang selalu dibangun. Terkait tentang keluasan jangkauannya misalnya, Rasul dalam bertabligh tidak mengenal batas, mulai dari penguasa negeri hingga orang miskin papa, dan bahkan kepada orang tua dan buta sekalipun. Dalam bertabligh nabi menggunakan cara-cara halus, bijak, dan selalu menghargai siapapun. Rasul juga menyandang sifat-sifat mulia, sepertui sabar, ikhlas, rendah hati, dan seterusnya.
Rasul sebagai pemimpin yang bertugas mengubah umat, dengan menggunakan cara-cara yang dilakukan itu menjadi sukses. Rasul berhasil membangun masyarakat Madinah, yang keberhasilannya itu masih bisa dirasakan hingga sekarang. Siapapun yang datang ke kota Madinah akan merasakan getaran-getaran akhlak mulia yang dibangun oleh nabi dari perilaku penduduk setempat hingga sekarang ini. Itulah sebabnya, banyak orang mengenal bahwa Madinah adalah sebagai kota yang memiliki peradaban tinggi.
Belajar dari sejarah Nabi dan Rasul itu, maka pemimpin yang ingin sukses seharusnya memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara produktif itu. Pemimpin selalu menghadapi orang-orang yang memiliki ciri-ciri, kharakter, watak, dan perilaku yang beraneka ragam. Komunikiasi tidak boleh terbatas hanya kepada orang-orang yang mudah diajak serta. Orang yang memiliki latar bekalang berbeda-beda itu harus bisa diajak untuk bekerjasama dalam rangka membesarkan organisasi yang dipimpinnya.
Meninggalkan satu orang dari sekian banyak yang dipimpin akan berdampak luas. Sebab, seorang yang ditinggalkan itu pada suatu saat akan mendapatkan simpatik dari yang lain dan kemudian pada saatnya akan berkolaborasi meninggalkan pemimpin , dan bahkan melakukan serangan balik secara bersama-sama. Oleh karena itulah komunikasi harus dilakukan kepada siapapun secara merata.
Tentu teknik-teknik berkomunikasi yang bisa dipilih agar usaha itu berhasil cukup banyak. Akan tetapi pada garis besarnya, hal yang sangat perlu dipertimbangkan agar komunikasi sukses, bahwa setiap orang memerlukan pendapatnya didengarkan, hasil karyanya dihargai, dipahami, diorangkan atau aku-nya diakui, disapa, dan bahkan jika mungkin dibantu memecahkan problem yang sedang dan atau akan dihadapi.
Siapapun manakala hatinya sudah terbuka, dan bahkan lapang, maka diajak untuk melakukan apa saja akan bersedia. Imbalan berupa uang atau barang memang penting, akan tetapi hal-hal yang disebutkan di muka adalah justru lebih penting dari segalanya. Banyak orang sekalipun tidak diberi imbalan, masih tetap bersedia untuk bekerjasama oleh karena hatinya telah lapang sebagai buah kemampuan pemimpin dalam membangun komunikasi.
Sebagai seorang pemimpin, Anda membutuhkan skill berkomunikasi yang baik agar tim Anda dapat bekerja dengan baik pula. Namun, tidak semua pemimpin mau mengakui atau menyadari kesalahan pada anak buah bisa jadi dikarenakan kemampuan berkomunikasi pemimpinnya yang buruk.
Lantas, bagaimana caranya agar Anda bisa menjadi pemimpin dengan kemampuan berkomunikasi yang baik?
Berikut ada alat komunikasi yang dirumuskan oleh John C. Maxwell, penulis buku best seller Go for Gold.
1. Bersikap Konsisten
Pemimpin yang tidak dapat memutuskan akan membuat anggota timnya frustasi. Tidak konsistennya Anda membuat tim merasa Anda tidak dapat diandalkan dan perkataan Anda tidak dapat dipercaya.
2. Bersikap Jelas
Tim Anda tidak dapat bekerja dengan baik jika mereka tidak tahu apa yang Anda inginkan. Lebih baik Anda dikenal sebagai pemimpin yang mampu bersikap terus terang daripada pemimpinyang sekedar pandai.
3. Bersikap Ramah
Setiap orang haruslah Anda hargai. Betapapun kecil sumbangsihnya, tanpa dia Anda tidak akan ada di posisi sekarang. Dengan sikap ramah, Anda menetapkan ‘nada’ untuk seluruh organisasi sehingga dapat bekerja dengan bersinergi. Jangan pernah lupa bahwa Anda adalah pemimpinnya, komunikasi Anda menetapkan nada untuk interaksi orang-orang Anda.
Jangan pernah lupa, komunikasi tidak berjalan satu arah. Sepatutnya Anda tidak bersikap diktatorial atau perintah dari atas ke bawah. Pemimpin yang baik bisa mendengarkan, mengundang, dan mendorong anak buahnya berpartisipasi.
0 komentar:
Posting Komentar