Rukun Puasa adalah sesuatu yang harus terpenuhi untuk sahnya puasa pada saat pelaksanaan puasa .
Rukun Puasa
- Niat mengerjakan puasa pada tiap-tiap malam di bulan Ramadhan(puasa wajib) atau hari yang hendak berpuasa (puasa sunat). Waktu berniat adalah mulai daripada terbenamnya matahari sehingga terbit fajar.
- Meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sehingga masuk matahari.
- Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Selama berpuasa kita wajib menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya.
Hal-hal yang dapat membatalkan puasa seseorang diantaranya adalah
1. Makan dan minum dengan sengaja
Puasa itu sendiri adalah ibadah yang mewajibkan kita untuk tidak makan dan minum selama selang waktu tertentu hingga waktu berbuka tiba (baca makanan yang cocok saat buka puasa). Jika seseorang makan atau minum saat berpuasa dengan sengaja batallah ibadah puasanya namun jika seseorang itu makan atau minum dalam keadaan lupa atau tidak sadar maka tidak batal puasanya dan ia juga tidak wajib mengganti atau mengqadha puasanya dikemudian hari.
1. Makan dan minum dengan sengaja
Puasa itu sendiri adalah ibadah yang mewajibkan kita untuk tidak makan dan minum selama selang waktu tertentu hingga waktu berbuka tiba (baca makanan yang cocok saat buka puasa). Jika seseorang makan atau minum saat berpuasa dengan sengaja batallah ibadah puasanya namun jika seseorang itu makan atau minum dalam keadaan lupa atau tidak sadar maka tidak batal puasanya dan ia juga tidak wajib mengganti atau mengqadha puasanya dikemudian hari.
2. Muntah dengan sengaja
Seseorang yang dengan sengaja memuntahkan sesuatu dari perutnya maka puasanya tersebut batal atau tidak sah hukumnya sedangkan jika ia tidak sengaja memuntahkan sesuatu maka ia tidak memiliki kewajiban untuk mengganti atau mengqadha puasa ataupun kafarat di hari lain setelah bulan ramadhan.
3. Haid dan Nifas
Perkara ini hanya membatalkan puasa pada wanita karena hanya wanita saja yang mengalami haid dan nifas. Darah haid atau nifas adalah darah kotor sehingga walaupun seorang wanita mengeluarkan darah tersebut pada detik detik terakhir waktu puasa atau menjelang waktu berbuka maka batallah puasanya. Hal ini berdasarkan ijma atau kesepakatan dari para ulama. Seorang wanita yang haid atau nifas tidak diperbolehkan untuk berpuasa selama masa haid atau nifasnya dan ia wajib mengganti atau mengqadha puasa tersebut dikemudian hari setelah bulan ramadhan berakhir.
4. Bersetubuh
Baik suami istri atau pasangan yang belum menikah atau zina (baca zina dalam islam) jika mereka melakukan persetubuhan disiang hari pada saat berpuasa maka hukumnya haram dan mereka wajib membayar kifarat yakni berpuasa selama dua bulan berturut-turut, memerdekakan budak, atau memberi makan 60 orang miskin sebagaimana hadits rasulullah SAW berikut ini
0 komentar:
Posting Komentar