TELAH DIBUKA UJIAN KEJAR PAKET A, B DAN C SELURUH INDONESIA, RESMI. INFORMASINYA DI SINI
Diberdayakan oleh Blogger.

Kumpulan Video Pembelajaran

Home » , » Sarana Pendidikan Masih Memperihatinkan

Sarana Pendidikan Masih Memperihatinkan


Sarana Pendidikan Masih Memperihatinkan
Sumber dari: http://www.indopos.co.id/
TANGERANG-Hingga kini, sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Tangerang masih minim terutama untuk sekolah dasar negeri (SDN). Fasilitas kegiatan belajar mengajar (KBM) itu sangat jauh dari kata layak. Gedung kelas bocor, bangku sekolah rusak, pagar sekolah jebol hingga ketiadaan toilet menjadi penghalang murid belajar dengan nyaman. Keadaan bertambah parah dengan kurangnya tenaga pengajar.
”Kondisi sarana dan prasarana pendidikan untuk sekolah negeri nyaris di semua tingkatan di Kabupaten Tangerang memang memprihatinkan,” terang Sultoni, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang. Pantauan INDOPOS, salah satu sekolah yang rusak yakni SDN Pete Tigaraksa yang lokasinya tidak jauh dari Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang Tigaraksa. 
Di sekolah SDN itu hingga saat ini tidak memiliki toilet. Selain itu, dua kelas dari 6 ruangan kelas yang ada rusak berat. Di sana, 159 siswa diajar oleh 5 guru berstatus PNS dan 7 guru sukarelawan. Akibat ketiadaan toilet, para siswa biasanya memilih halaman sekolah untuk membuang air kecil. Beberapa diantaranya, memilih pulang ke rumah bila tak kuat lagi ingin buang hajat.
 Walau sudah 4 kali pergantian kepala sekolah (kasek) tapi pembangunan toilet dan sarana KBM itu tak juga dilakukan. ”Masih banyak sarana pendidikan yang rusak. Ini bukti kurang seriusnya Pemkab Tangerang terhadap dunia pendidikan,” cetus Sultoni lagi. Bahkan untuk sarana pendidikan yang minimal saja tidak terpenuhi. Lantas bagaimana anak-anak ini bisa belajar dengan baik dan berprestasi
Politisi PKS itu lebih heran lagi, pasalnya tiap tahun ada Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk masing-masing sekolah. ”Saya tidak tahu kemana anggaran DAK pendidikan itu?,” tanyanya. Ternyata, tidak hanya SDN Pete yang rusak parah, kondisi serupa juga terjadi di SDN Tigaraksa 4. Beberapa ruang kelas di sekolah itu bocor, pagar dan bangku rusak. Sekolah itu juga mengalami kekurangan guru.
 Bayangkan, satu sekolah negeri hanya diajar oleh lima guru. Parah lagi, sudah dua tahun terakhir sekolah itu tidak memiliki kepala sekolah definitip. Kondisi yang sama terjadi di SDN Bunder di Kecamatan Cikupa. Gedung sekolah itu harus digunakan untuk KBM empat SDN secara bergantian. Yakni, SDN 1,2,3,4 Bunder. Akibatnya, siswa harus rela belajar pada pagi dan siang.  Sementara itu, di SDN Cireundeu II Kecamatan Solear kekurangan ruang kelas. Di sekolah yang memiliki 300 murid itu hanya memiliki 6 ruang kelas. Ratusan siswa itu diajar oleh 3 guru PNS dan 7 guru honorer. Akibatnya, untuk murid kelas 1 dan 2 harus belajar bergiliran pagi dan siang.
”Saya juga heran, padahal anggaran yang disiapkan dari APBD Kabupaten Tangerang untuk bidang pendidikan nilainya Rp 600 miliar. Tapi kenapa sarana dan prasarana pendidikan sangat buruk? Berarti ada sistem yang tidak berjalan di Pemkab Tangerang. Utamanya di  Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang,” cetus Sulotni lagi..
Sementara itu, Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kabupaten Tangerang Sapri mengamini buruknya pelaksanaan program Dindik Kabupaten Tangerang yang tak maksimal. Terbukti, ada 15 paket anggaran DAK yang masing-masing bernilai 120 juta dengan nilai total Rp 1,2 miliar tidak tersalurkan. ”Padahal DAK itu bisa digunakan untuk perbaikan gedung sekolah rusak,” ungkapnya juga.
Menanggapi itu, Kepala Dindik Kabupaten Tangerang Arsyad Husein mengakui masih minimnya sarana dan prasarana pendidikan di banyak sekolah terutama tingkat SD. Bahkan, dia mengaku kondisi yang sama dialami beberapa SMU negeri. ”Kondisinya memang seperti itu. Nanti akan diperbaiki pelan-pelan. Karena saya baru menjabat kepala dinas pendidikan,” ungkapnya.
 Sementara itu Kepala Bidang TK dan SD pada Dindik Kabupaten Tangerang Endang Waryo saat dikonfirmasi juga mengakui masih banyak sekolah SD yang tidak memiliki toilet. Tapi dia mengatakan, pembangunan toilet untuk SDN akan diprogramkan pada 2013 nanti. ”Mudah-mudahan pada 2012 ini, ada toilet untuk beberapa sekolah yang bisa dibangun,” terangnya. (kin)

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Blog Guru Sosial Media