TELAH DIBUKA UJIAN KEJAR PAKET A, B DAN C SELURUH INDONESIA, RESMI. INFORMASINYA DI SINI
Diberdayakan oleh Blogger.

Kumpulan Video Pembelajaran

Home » , , » DASAR BIOLOGIS PENGETAHUAN DAN TINGKAH LAKU

DASAR BIOLOGIS PENGETAHUAN DAN TINGKAH LAKU

Book Report: “Psychology of Learning for Instruction”
       
Sub bahasan: Bilogical Bases of Learning and Behavior
Karangan    : Marcy P. Driscoll

DASAR BIOLOGIS PENGETAHUAN DAN TINGKAH LAKU

Sebab Utama: Evolusi dan Tingkah Laku   
Konsep seleksi alam Charles Darwin dalam evolusi sangat diagungkan dalam sosiobiologi. Idenya tentang evolusi- yang menggambarkan bentuk kehidupan adalah berdasarkan keturunan yang cukup panjang- ia mempublikasikan bukunyu yang cukup terkenal pada tahun 1859 dengan judul Origin of Species. Darwin memberikan kontribusi teori tentang bagaimana terjadinya proses evolusi. Hal tersebut terjadi karena seleksi alam. Organisme yang beradaptasi secara sempurna dapay bertahan hidup dengan lingkungannya, sebaliknya organisme yang tidak dapat beradaptasi secara efektif akan punah.
Sebagai contoh, burung kutilang di kepulauan Galapagos, menunjukkan tingkah laku yang disesuaikan secara khusus berdasarkan lingkungan mereka.
Pelajaran yang diambil dari contoh ini adalah bahwa evolusi merupakan asal penentu tingkah laku. Hal ini mempengaruhi organisme untuk mempelajari hal-hal tertentu.

Kondisi dan Evolusi
Skinner, memiliki pandangan yang berbeda. Dia percaya dengan yakin bahwa proses pengajaran pada metode yang sama untuk semua species. Apapun  secara biologi dapat dikenali (hewan-hewan dapat mendengar suara hanya pada frekuensi tertentu dan melihat hanya pada cahaya tertentu.
Skinner berpendapat, dan percaya hukum belajar secara umum, yang lain belum begitu meyakinkan. Para siswa dalam pembelajaran di kelas, misalnya, memperlihatkan berbagai pertanyaan setiap semester tentang prinsip syarat sebelum mendiskusikan faktor biologi dalam pembelajaran, mereka bimbang mengapa merpati belajar lebih cepat untuk membuat takaran lingkaran daripada tikus belajar untuk menekan pengungkit ( percobaan box Skinner).
    Fakta menujukkan antara classical dan operant conditioning adalah pokok persoalan pada pengaruh biologi. Dengan tanggapan  terhadap bentuk perubahan, sebagai hasil belajar berupa indikasi bahwa hewan disiapkan untuk mengasosiasi beberapa kondisi stimulus dengan beberapa kondisi unstimulus.
    Garcia dan Koeling (1996) menggambarkan dua kondisi stimulus (hasrat/keinginan dan suara) dengan dua kondisi unstimulus (suatu obat yang menimbulkan penyakit dan suatu goncangan atau hentakan yang menimbulkan sakit). Dalam pandangan classical conditioning, peneliti menjadikan subjek percobaan (tikus dalam kotak) untuk menghindari beberapa kondisi stimulus yang diasosiasikan dengan konsekuensi berupa penyakit atau rasa sakit. Percobaan ini digambarkan pada gambar di bawah ini.
Dengan kata lain, rasa sakit berasal dari “luar sana”, dan karenanya hewan mencari predictor rasa sakit itu, yang dalam kasus ini cahaya dan suara berisik yang diasosiasikan dengan minum. Namun rasa mual dialami secara internal. Karenanya, oleh hewan rasa mual diasosiasikan dengan sakarin (internal) bukan dengan air yang bercaya terang dan berisik (eksternal). Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwwa tikus secara bilogi lebih siap untuk membentuk asosiasi antara air terang dan berisik dengan rasa sakit tetapi tidak siap untuk membentuk asosiasi antara air terang dan berisik dengan rasa mual.
Seperti pada classical conditioning, tingkah laku operant juga dipengaruhi oleh faktor biologi. Breland dan Breland

Evolusi dan Kognisi
Organisme sederhana, seperti scorpionflies dan bluegill sunfish harus memproses informasi dari lingkungan mereka dan membuat keputusan atau tindakan sebagai dasarnya. Jika interaksi tersebut dengan beberapa aspek lingkungan mereka beradaptasi (Raufad dan Anderson, 1989).
Evolusi belajar berpengaruh pada kognisi, Cosmides dan Tobby (1989) mencirikan struktur kognitif sebagai “algorithas Darwinian”. Ini adalah bawaan yang dikhususkan pada mekanisme pembelajaran dengan mengadaptasi proses kognitif pada kondisi lingkungan.
Hal yang tidak berbeda pada mekanisme kognitif daripada tingkah laku yang berbeda, menunjukkan dua hal penting:
1.    tidak semua tingkah laku diasumsikan beradaptasi di bawah kondisi lingkungan.
2.    banyak, kerja- mekanisme mental secara khusus diasumsikan dalam mengembangkannya pada pembelajaran daripada mekanisme secara umum.
Evolusi biologi juga telah mempengaruhi teori perkembangan kognitif yang dapat dilihat  melalui teori Piaget. Piaget yakin bahwa transisi dari satu tahap ke tahap berikutnya dalam perkembangan sebagian besar dihasilkan melalui berpikir dan nalar, dengan cara ini, ia meyakini bahwa perkembangan kognitif sejalan dengan perubahan evolusi. Konsep evolusi, dengan demikian mengantarkan Piaget sebagai tokoh perkembangan kognitif.
Teori perkembangan kognitif Piaget juga telah menunjukkan manfaat dalam memahami evolusi intelegensi manusia. Misalnya, Tayler dan Parker (1985) menggunakan tahapan perkembangan Piaget sebagai dasar untuk menganalisis operasi intelektual yang diperlukan untuk menghasilkan alat-alat yang digambarkan secara arkeologi. Pendapatnya juga didasarkan pada fakta bahwa tahapan Piaget tampak secara universal. Menurut Tayler-Parker, Homo Habilis dan Homo Erectus harus sudah dicirikan sebagai manusia modern pada tahap operasional konkret.

Pengaruh Sosio-Biologi terhadap Pengajaran dan Pembelajaran
Satu hal yang tidak diragukan lagi adalah bahwa gen kita, warisan evolusi tertentu yang berkembang melalui proses belajar. Dengan kata lain, secara nyata pengajaran disebabkan oleh faktor lingkungan. Berikut ini akan terlihat implikasi dari sosio-biologi terhadap pengajaran dan pembelajaran

Prinsip     Implikasi terhadap pembelajaran
1. manusia mungkin dipengaruhi oleh keinginan tertentu    Program didesain untuk mengajar yang berusaha untuk memberdayakan keinginan atau potensi mereka dengan cara yang paling efektif.
2. tingkah laku bukan suatu kecenderunga untuk mengajar    Waktu yang longgar dan prakteknya harus dibangun dalam program mengajar terhadap tingkah laku. Sebagai contoh, computer adalah fakta seni dari budaya yang ada,sehingga manusia perlu latihan agar terampil dalam menggunakannya.
3. adaptasi tingkah laku sebelumya, yang tidak bermanfaat pada saat sekarang, mungkin sulit untuk diterapkan    Waktu dan latihan adalah varibel inti untuk pembelajaran yang efektif ketika tingkah laku kurang hati-hati ditindaklanjuti.sebagai contoh, siswa dalam pembelajaran kooperatif secara pengalaman sulit untuk bekerja sama, kaena mereka harus bekerja yang dibangun oleh hubungan social yang berbeda.
4. tindakan asosiasi dapat mengurangi populasi yang sulit untuk dibangun    Media pengajaran adalah topic di sini, karena pengajar harus yakin bahwa tindakan ini adalah sesuai dengan yang diinginkan lingkungan saat sekarang ini

Sebab utama: Neurophysiology pada Pembelajaran
    Otak manusia memilki 12 juta syaraf dan 500 sinapsis, semua terjadi bersama secara kompleks dan luar biasa. Bahkan, kebanyakan pada otak bertujuan memahami dan menyimpan informasi. Ini bermakna bahwa psikologi reseptor (system sensori kita terhadap visi, mendengar, mencium, merasa,meraba) dan psikologi efektor ( berbeda system urat syaraf) tidak dianggap relevan untuk belajar.
    Pengetahuan syaraf digunakan bersama dengan analisis kognitif berupa gambaran kesimpulan tentang otak dan pembelajaran. Gambar di bawah ini menggambarkan otak kiri manusia, menunjukkan cuping lapisan luar atau kulit otak, otak belakang dan bagian-bagian otak.
Struktur yang mana dalam otak secara khusus mempengaruhi dalam pembelajaran. Pertama, otak bagian depan menunjukkan hal-hal yang berkaitan dengan perhatian, secara khusus, kemampuan untuk memberikan perhatian. Otak kiri depan juga dikenal sebagai Broca area, yang menunjukkan kemampuan bahasa. Cuping parietal khususnya berhubungan dengan kemampuan mengorganisasikan aspek perhatian. Cuping parietal juga memperlihatkan keterlibatan prosedur memory pada prosedur kerja.

Perhatian dan Otak
Para ahli kognitif mengatakan bahwa pentingnya perhatian dalam pembelajaran. Sebagai informasi yang diproses agar dapat bertahan lama dalam memory, hal ini harus pertama kali diperhatikan. Para pengajar secara selektif menggunakan beberapa stimulasi yang berupaya mencapai tujuan pembelajaran. Akhirnya, keterampilan yang baik, pengajaran dan praktik secara khusus memerlukan perhatian pengajaran, kebebasan mereka untuk menerapkan kapasitas perhatian untuk dihubungkan pada kapasitas yang lebih tinggi.
Ciri-ciri perhatian sebagai suatu bagian, sumber/suatu proses, yang berguna untuk mendiskusikan dan mengevaluasi hasil belajar pada perhatian. Ketiga konsep dilibatkan secara selektif. Perhatian sebagai suatu bagian terjadi ketika pengajaran mempertahankan sikap harapan, tanda-tanda untuk informasi dan tidak memperhatikan gangguan.
Perhatian sebagai suatu sumber menunjukkan pada kemampuan pengajar secara selektif melibatkan perhatian lebih pada suatu hal dari beberapa secara simultan. Akhirnya, perhatian sebagai proses melibatkan penyeleksian informasi untuk dianalisis lebih lanjut dan diinterpretasi.

Pengotrolan Perhatian
Syndrome tidak dapat berkonsentrasi menunjukkan pada kegagalan untuk merespon stimulus ketika stimulus ditampilkan pada bagian lapisan yang berlawanan. Dengan demikian individu gagal untuk memelihara semua petunjuk daripada pengontrolan antara pengalaman mereka dengan kerja.
Hasil studi penggunaan electroencephalograms  untuk melaporkan kegiatan electric dalam otak dan kesimpulan secara umum bahwa antara cuping bagian depan dengan catecholamin otak terlibat dalam pengontrolan perhatian.

Belajar, Memory dan Otak
Dua jenis memory

Dua jenis memory yang berbeda  secara khusu antara aspek kontekstual pada kegiatan belajar dan informasi secara umum atau pengetahuan secara umum. Memory dibedakan pada deklaratif dan procedural. Deklaratif memory menunjukkan pada informasi yang terkait pada fakta atau data. Sedangkan procedural memory menunjukkan pada prosedur dan keterampilan.

Dasar Biologi terhadap Pengajaran Bahasa
Suatu pendekatan neurophysiology pada pengajaran adalah untuk mempelajari kemampuan-kemampuan otak-perubahan individu. Kerusakan alam dan lingkungan pisik, bagaimanapun berkaitan pada kelemahan mengobservasi. Bahasa digunakan dalam tes kasus, karena “untuk mempercayai bahwa adaptasi biologi adalah suatu syarat, hal ini cukup untuk mengetahui bahwa semua anak-anak tidak hanya anjing dan kucing di dalam rumah memperoleh bahasa (Gleitmen, 1986: 119).
Ide tentang bahasa yang merupakan bawaan bukanlah suatu hal yang baru. Leahey dan Harris (1989) mengamati bahwa Descartes menggambarkan peran bahasa sebagai suatu sarana untuk mengekspresikan pikiran. Pada waktu modern, Noam Chomsky (1965, 1972) telah menyampaikan gagasannya bahwa pandangan tentang bahasa melibatkan organ khusus.

Perkembangan Kognitif dan Otak
Mempelajari perkembangan kognitif dari perspektif neurophysichology tidak berbeda dengan perspektif kognitif. Pertanyaan yang menarik adalah : Apakah perkembangan kognitif terjadi secara biologi atau pengaruh lingkungan? Sebenarnya, tingkah laku sedikit dipengaruhi oleh faktor biologi, menyanggah bahwa perkembangan dapat dipahami secara utuh dalam term lingkungan. Tetapi perkembangan kognitif lebih membuka kemungkinan pada fakta biologi dalam perkembangan kognitif. Piaget menerapkan model biologi untuk memahami perkembangan, walaupun idenya tidak pernah meluas untuk menyatakan adanya kegiatan atau proses biologi. Fakta menunjukkan bahwa maturasi pada system otak tertentu mungkin bertanggung jawab pada keterbatasan system kerja memory pada anak-anak.
Untuk mngetahui ciri-ciri ilmu syaraf berkaitan dengan perkembangan, terdapat empat model konsep: fixed circuity, critical priode, plasticy, and modulary (Chall dan Peterson, 1986).

Pengaruh Neurophysiology terhadap Pengajaran dan Pembelajan
Prinsip-prinsip    Pengaruhnya pada Pembelajaran
1. fungsi kognitif dibedakan    Pengajar harus sudah mempersiapkan gaya-gaya mengajar pada proses pembelajaran dengan kemampuan yang berbeda dalam berbagai gaya. Ini mengharuskan pengajar memilki atau mampu menggunakan berbagai model atau gaya mengajar.
2. otak adalah plastic secara relatif dalam alam.    Lingkungan aktif memfasilitasi pembelajaran dalam perkembangan anak. Seperti orang dewasa, walaupun plasticity memperlihatkan penurunan usia, pengajaran dapat fleksibel jika menggunakan strategi pembelajaran yang beragam.
3. bahasa secara bilogi belum pemprogaman    Anak-anak sudah memiliki pengetahuan implicit tentang bahasa, yang seharusnya dibentuk secara eksplisit selama pengajaran bahasa. Instruktur seharusnya menyadari bahwa permasalahan bahasa  dapat bertentangan dengan isi pelajaran.
4. kekacauan pengajaran mungkin didasarkan neurobilogical    tes neurobiological membantu dalam mengenali, memperlakukan, dan mengevaluasi program yang efektif digunakan untuk memperbaiki masalah-masalah belajar.


Pelajaran Bahasa
Dua hal terkait dengan implikasi bahasa terhadap pengajaran yaitu:
Pertama guru yang mengajar di kelas yang multicultural memberitahu bahwa bahasa Inggris bukan ukuran sebuah bahasa atau bahasa lain dari bahasa Inggris. Dengan kata lain, anak-anak yang secara dominant berasal dari etnis kulit hitam atau etnis lain berbicara bahasa Inggris dengan nada yang salah pada gurunya. Ini tentu salah pada makna. Dengan demikian, semua anak-anak berbicara sesuai dengan latar belakang lingkungan yang ada di sekitarnya.
Kedua, perbedaan perkembangan bahasa kelihatannya tercermin pada kesulitan yang bebeda pada berbagai kerja bahasa. Sebagai contoh, “anak-anak mampu berpikir tentang sesuatu atau memanipulasi kata-dan sylabel-tahap representasi bahasa lebih dahulu dalam kehidupan daripada mereka dapat melalui fenomena.


Penutup
Dengan demikian, teori biologi menunjukkan implicasi terhadap pembentukan tingkah laku seseorang. Hal ini dapat terlihat melalui eksperimen pada classical conditioning dan operant conditioning.
Teori evolusi mengatakan bahwa terjadi perubahan perkembangan kerja otak dalam setiap tahapan.hal ini sejalan dengan teori perkembangan kongnitif yang dikemukakan oleh Piaget. Piaget mengatakan bahwa perkembangan kemampuan berpikir anak sesuai dengan tingkat pertumbuhannya secara fisik.
Maka dalam berpikir, terdapat memory yang berfungsi untuk menyimpan informasi yang diterima. Memory ada dua macam, yaitu deklaratif dan procedural. Deklaratif berhubungan dengan informasi berupa fakta atau data, sedangkan procedural berupa prosedur dan ketarmpilan dalam suatu kegiatan.
Dalam proses pembelajaran seorang guru harus mampu menggunakan berbagai teknik mangajar, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien. Namun, guru harus juga memperhatikan perbedaan individu baik kognitif maupun tingkah lakunya.
   

   

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Blog Guru Sosial Media