TELAH DIBUKA UJIAN KEJAR PAKET A, B DAN C SELURUH INDONESIA, RESMI. INFORMASINYA DI SINI
Diberdayakan oleh Blogger.

Kumpulan Video Pembelajaran

Home » , , , , » Membangun Sikap Belajar pada anak sedini mungkin

Membangun Sikap Belajar pada anak sedini mungkin

Manfaat pendidikan ini hampir pasti setiap orangtua mengetahui. Setidaknya manfaat pendidikan bagi kesuksesan hidup di dunia. Orangtua memang tahu pendidikan itu penting. Tetapi perasaannya belum tumbuh, sikap mentalnya belum terbentuk dan tidak memiliki wawasan pendidikan yang memadai meski pengetahuannya sangat luas tetap akan merasa berat mengeluarkan sebagian hartanya bagi pemuliaan pendidikan anak. Rasanya lebih ringan membelikan baju baru yang harganya bisa mencapai lima atau bahkan sepuluh kali lipat harga buku, dibanding membelikan pensil dan kertas lipat.
Membangun Sikap Belajar
Sama seperti orangtua, anak-anak juga kurang bergairah melakukan sesuatu jika ia belum memiliki sikap belajar yang baik. Meskipun ia tahu betul bahwa belajar sangat bermanfaat bagi kehidupannya kelak. Ia tetap akan enggan berkutat di depan buku atau duduk takzim kepada seorang guru menanti tetesan ilmu darinya jika ia belum memiliki perasaan positif terhadap belajar. Itu sebabnya, kita memiliki tugas menanamkan perasaan positif terhadap belajar kepada anak semenjak dini, terutama pada rentang usia 4-8 tahun.

Ini pula yang harus diperhatikan oleh guru TK. Membangun sikap positif terhadap belajar, jauh lebih penting daripada mengajari mereka menyanyi dan menari!

Jadi, sikap belajarlah yang harus kita bangun terlebih dulu. Bukan kecakapan akademik. Usia tujuh tahun belum lancar membaca tidak masalah asalkan ia sudah memiliki sikap belajar yang baik dan kokoh.
Terampil membaca di usia empat tahun karena ada motivasi belajar yang kuat dalam dirinya, adalah hal yang luar biasa hebat. Tetapi terampil membaca di usia yang sama semata karena dilatih oleh gurunya di TK ataupun orangtua di rumah, adalah musibah besar yang keburukannya akan terlihat ketika usianya memasuki 10 atau 14 tahun.

Beruntung jika dampak negatifnya terlihat pada usia 6 tahun, kita bisa segera melakukan tindakan untuk memulihkan kondisi psikis anak. Cara penanganannya relatif masih lebih mudah. Tetapi jika dampak negatif dari salah perlakuan itu baru kita ketahui pada usia 14 tahun, perlu waktu yang lebih lama dan penanganan yang lebih pelik untuk memulihkan minat belajar anak dan kondisi mentalnya secara umum.
Jika cara kita menggembleng mereka untuk menghafal tidak tepat, justru yang terjadi bisa sebaliknya. Besarnya tekanan untuk menghafal membuat mereka mengalami kebosanan belajar justru di saat mereka memasuki usia emas untuk mengingat, memahami dan mengkaji.

Jadi, tugas kita yang paling penting dalam kaitannya dengan menumbuhkan minat belajar pada anak adalah membangun sikap positif terhadap belajar. Ini terjadi pada rentang usia 4-8 tahun, meskipun pada usia sebelumnya kita sudah bisa mengaitkan hal-hal yang menyenangkan bagi anak dengan belajar.
Sikap positif itu kita tumbuhkan dengan memberi pe¬ngalaman belajar yang menyenangkan, membangun kedekatan emosi dengan anak, menciptakan kondisi belajar yang positif sebelum dan selama anak belajar, menunjukkan dan manfaat belajar. Selain itu, menularkan antusiasme terhadap ilmu, memberi apresiasi terhadap belajar melalui ucapan-ucapan kita yang terencana maupun spontan, serta menjadikan diri kita sebagai contoh.
 
 
Kata Kunci/ keyword Terkait dengan artikel ini  :
pendidikan anak usia dini,pendidikan anak ,paud pendidikan anak usia dini ,pendidikan anak usia dini paud ,pembelajaran anak usia dini ,Kurikulum pendidikan anak usia dini ,skripsi pendidikan anak usia dini , makalah pendidikan anak usia dini,logo pendidikan anak usia dini ,materi pendidikan anak usia dini ,Contoh proposal pendidikan anak usia dini ,artikel pendidikan anak usia dini ,program pendidikan anak usia dini ,metode pendidikan anak usia dini ,judul skripsi pendidikan anak usia dini ,manajemen pendidikan anak usia dini,pendidikan anak usia dini pdf ,direktorat pendidikan anak usia dini ,buku pendidikan anak usia dini ,pendidikan karakter anak usia dini ,pentingnya pendidikan anak usia dini ,jurnal pendidikan anak usia dini ,contoh makalah pendidikan anak usia dini ,tujuan pendidikan anak usia dini ,pendidikan anak usia dini di indonesia ,standar pendidikan anak usia dini ,contoh judul skripsi pendidikan anak usia dini ,artikel tentang pendidikan anak usia dini ,psikologi pendidikan anak usia dini ,karya ilmiah pendidikan anak usia dini ,kategori pendidikan anak usia dini

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Blog Guru Sosial Media