TELAH DIBUKA UJIAN KEJAR PAKET A, B DAN C SELURUH INDONESIA, RESMI. INFORMASINYA DI SINI
Diberdayakan oleh Blogger.

Kumpulan Video Pembelajaran

Home » , , » KAMPANYE DAMAI PEMILU INDONESIA 2009

KAMPANYE DAMAI PEMILU INDONESIA 2009

KAMPANYE ANTARA HARAPAN DAN HUJATAN
Sengaja tulisan saya ini saya perbuat, dikarenakan rasa kekecewaan saya terhadap sosok pemimpin yang memimpin negara ini,pada awalnya saya ingin golput, dikarenakan saya sudah jenuh mendengarkan orasi - orasi politik yang hanya mengumbar janji.
Namun saya tidak boleh menularkan rasa kekecewaan saya kepada siapapun, biarlah saya, dan cukup saya saja yang merasakan hal ini, karena tidak ada lagi calon pemimpin yang dapat dijagokan, melainkan buanyak calon pemimpi yang hanya memaparkan apologi mereka kepada masyarakat. Apakah mereka tidak kapok dengan hukum dari beberapa pemegang keputusan di DPR - RI? apakah hukum Indonesia kurang tegas, Sehingga para elit politik masih ingin mengrogoti ( bahasa jawa ) uang rakyat.
Ada satu kampanye yang saya lebih tidak tertarik dengan janji....yang menyandang nama tokoh, bukan menyandang dirinya sendiri. Ini suatu bukti bahwa calon pemimpin kita masih anak - anak, tidak dewasa.
Melalui tulisan saya ini saya menghimbau para KPU dimanapun egkau berada, peminpin negara ini, agar lebih siap dalam menghadapi pesta akbar politik yang akan digelar dalam hitungan puluhan hari lagi, kita tidak mencermin dari negara - negara maju, partai mereka sedikit, namun fokus terhadap kemajuan negara, bukan seperti negara kita, banyak parpol dan tidak becus melaksanakan amanat rakyat.
Harapan saya, mungkin harapan masyarakat awam yang lain , yang tidak banyak mengerti tentang politik, JANGAN BODOH - BODOHI RAKYAT. Sudah cukup umbar janji, kita hanya mau bukti dan aplikasi nyata dari calon pemimpin negara ini kedepan.

1 komentar:

  1. pak,
    memilih memang adalah hak kita, golput pun kebebasan kita.
    tapi kalau kita golput, berarti kita sudah melepas hak kita untuk memilih wakil kita di kursi parlemen, dan itu artinya di hari depan kita tidak lagi berhak untuk mengeluh atas kinerjanya..

    kehilangan integritas dan solidaritas kita nanti, Pak :)

    BalasHapus

Komunitas Blog Guru Sosial Media